Pintasan.co – Illuminati, yang merupakan bentuk jamak dari kata Latin “illuminatus” yang berarti “tercerahkan,” digunakan untuk merujuk pada sejumlah kelompok, baik faktual maupun fiksi.

Secara historis, istilah ini terkait dengan Illuminati Bavaria, sebuah perkumpulan rahasia yang didirikan pada 1 Mei 1776 pada masa Zaman Pencerahan.

Popularitas Illuminati meningkat setelah publikasi trilogi fiksi ilmiah postmodern The Illuminatus! Trilogy (1975-77) yang ditulis oleh Robert Shea dan Robert Anton Wilson.

Sejak itu, istilah Illuminati sering digunakan sebagai sebutan bagi organisasi konspirasi yang diyakini mengendalikan berbagai peristiwa global melalui kekuasaan pemerintah dan perusahaan, dengan tujuan menciptakan Tatanan Dunia Baru.

Dalam pengertian ini, Illuminati sering kali dianggap sebagai kelanjutan dari Illuminati Bavaria dalam versi modern.

Sebagai sebuah organisasi yang tersembunyi, Illuminati saat ini dianggap sebagai ancaman terhadap tatanan global karena diyakini bertujuan untuk menghapus struktur dunia lama.

Organisasi ini dikatakan menyembunyikan rencana dan tujuannya melalui penggunaan simbol-simbol tertentu.

Meskipun asal-usulnya diperdebatkan, teori tentang Illuminati tetap menjadi “salah satu teori konspirasi yang paling banyak tersebar,” hingga saat ini, menurut BBC Future.

Teori Illuminati sering kali bersinggungan dengan kelompok lain yang dianggap mencurigakan, seperti New World Order, yang dikaitkan “dengan berbagai peristiwa, mulai dari Revolusi Prancis hingga pembunuhan JFK,” dan menjadi “inspirasi bagi karya-karya seperti Angels & Demons oleh Dan Brown dan Foucault’s Pendulum oleh Umberto Eco,” menurut History.com.

Teori-teori ini berakar pada keyakinan bahwa “sebuah kelompok elit rahasia beroperasi di balik layar untuk mengendalikan peristiwa global dan memperbudak masyarakat,” sebagaimana dijelaskan oleh Middlebury Institute of International Studies.

Para penganut teori konspirasi sering menganalisis peristiwa-peristiwa publik untuk menemukan “bukti” pengaruh Illuminati.

Baca Juga :  DKI Jakarta Terdepan, Papua Pegunungan Terbelakang: Disparitas Standar Hidup di Indonesia

Simbol-simbol yang sering diasosiasikan dengan Illuminati termasuk pentagram, kambing, mata yang melihat segala sesuatu di dalam segitiga – seperti yang terdapat pada uang kertas AS – serta angka 666.

Kaitan Illuminati dengan sejarah memunculkan tuduhan bahwa beberapa pendiri Amerika Serikat, seperti Thomas Jefferson, merupakan anggota Illuminati, terutama setelah Perang Kemerdekaan.

Teori konspirasi ini kembali diperkuat pada tahun 2022 ketika Presiden AS Joe Biden merujuk pada “tatanan dunia baru” setelah krisis di Ukraina.

The Independent melaporkan bahwa pernyataan tersebut merujuk pada perubahan dalam hubungan geopolitik, tetapi berbagai interpretasi di media sosial memicu spekulasi lebih lanjut mengenai keterlibatan Illuminati. Illuminati tetap menjadi salah satu topik kontroversial yang menimbulkan spekulasi dan perdebatan, baik dalam ranah sejarah maupun teori konspirasi modern.

Meskipun asal-usul dan eksistensi nyata Illuminati, terutama Illuminati Bavaria, dapat dilacak secara historis, transformasi istilah ini menjadi simbol dari teori konspirasi global menunjukkan bagaimana narasi fiksi dapat memengaruhi persepsi publik.

Penggunaan simbol-simbol serta keterkaitan Illuminati dengan peristiwa-peristiwa besar dalam sejarah, termasuk Revolusi Prancis dan pembunuhan John F. Kennedy, memperkuat daya tarik teorinya di kalangan penganut konspirasi.

Lebih jauh lagi, pernyataan-pernyataan politik kontemporer, seperti yang disampaikan oleh Presiden Joe Biden mengenai “tatanan dunia baru,” semakin memperkuat klaim tentang adanya konspirasi elit global.

Dengan demikian, Illuminati tidak hanya tetap menjadi fenomena historis, tetapi juga berkembang sebagai metafora kuat yang mencerminkan ketakutan akan kekuasaan tersembunyi dan kontrol global dalam imajinasi kolektif.