Pintasan.co, Jakarta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan bahwa di tengah konflik yang tak kunjung usai, semakin banyak warga Ukraina yang tidak lagi menginginkan keberadaan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Pernyataan itu disampaikan Zelensky dalam pesan Malam Natal, bertepatan dengan meningkatnya intensitas serangan drone antara Ukraina dan Rusia, yang disebut sebagai salah satu malam paling mematikan sejak perang berlangsung.

Dalam pesan yang dikutip media internasional pada Kamis (25/12/2025), Zelensky menggambarkan kemarahan sekaligus kelelahan rakyat Ukraina akibat perang yang berkepanjangan.

Ia menyiratkan bahwa kebencian terhadap Putin muncul secara alami di benak banyak orang, namun menegaskan bahwa harapan bangsa Ukraina tidak semata dilandasi dendam.

Zelensky menekankan bahwa rakyat Ukraina tetap mendambakan perdamaian sejati. Ia menyatakan bahwa bangsa Ukraina berjuang dan berdoa agar perdamaian dapat terwujud, sehingga setiap keluarga dapat kembali hidup aman dan harmonis.

Pernyataan tersebut disampaikan di tengah gelombang serangan drone Rusia yang berlangsung sepanjang malam hingga pagi Hari Natal.

Angkatan Udara Ukraina melaporkan bahwa Rusia meluncurkan 131 drone, dengan 22 di antaranya menghantam 15 lokasi di berbagai wilayah. Sebanyak 106 drone lainnya berhasil dicegat sistem pertahanan udara.

Layanan darurat Ukraina mencatat sedikitnya satu orang meninggal dunia dan 14 orang terluka akibat serangan dalam 24 jam terakhir.

Sementara itu, Rusia mengklaim berhasil menembak jatuh ratusan drone Ukraina dalam periode yang sama. Kementerian Pertahanan Rusia menyebut lebih dari 300 drone berhasil dihancurkan, termasuk sejumlah drone yang terdeteksi di wilayah Moskwa.

Kremlin menyatakan serangan tersebut merupakan yang terbesar dalam satu hari sejak perang dimulai, menandai eskalasi konflik yang signifikan.

Menanggapi pernyataan Zelensky, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengecam keras ucapan tersebut dan menyebutnya tidak pantas serta sarat emosi.

Baca Juga :  Polrestabes Bandung Musnahkan 2,7 Juta Butir Obat Keras Ilegal, Pemkot Apresiasi Langkah Tegas Aparat

Ia juga meragukan kemampuan Zelensky dalam mengambil keputusan rasional, sebagaimana dilaporkan media Rusia.

Pesan Natal Zelensky disampaikan tak lama setelah ia mempresentasikan proposal perdamaian baru yang terdiri dari 20 poin untuk mengakhiri perang yang dimulai sejak invasi Rusia pada Februari 2022.

Zelensky menyebut Rusia kembali menolak seruan gencatan senjata, termasuk pada momen keagamaan.

Menurutnya, Moskwa justru meningkatkan serangan rudal dan drone ke infrastruktur energi Ukraina, menyebabkan pemadaman listrik serta melanjutkan ofensif di garis depan.

Zelensky menegaskan bahwa Rusia terus menolak upaya perdamaian yang nyata dan dinilai sengaja memperpanjang konflik yang telah berlangsung hampir empat tahun.