Pintasan.co, Mergangsan – Lebih dari 500 penggemar burung kicau dengan semangat mengikuti Lomba Burung Berkicau Piala Wali Kota Yogyakarta ke-11.

Acara ini diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta bekerja sama dengan Pelestari Burung Indonesia (PBI) di Halaman Ramayana Balet Purawisata pada pagi hari Minggu.

Lomba ini menampilkan delapan jenis burung, termasuk Murai Batu, Cucak Hijau, Kacer, Cendet, Kenari, Cucak Rowo, dan Anis Merah.

Burung-burung tersebut bersaing dalam enam kelas: Kelas Wali Kota, Yogyakarta, Tugu, Malioboro, Tamansari, dan Bintang PBI. Sebanyak 27 sesi dilaksanakan untuk memperebutkan Piala Wali Kota Yogyakarta ke-11.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto, menyatakan bahwa lomba ini bertujuan untuk melestarikan keanekaragaman burung dan mencegah kepunahan.

“Lomba ini sebagai sarana para pecinta burung berkicau untuk berkompetisi sekaligus mempererat tali persaudaraan. Menambah semangat melestarikan burung burung lokal dan meningkatkan pendapatan masyarakat,” ungkapnya.  

Pihaknya menambahkan bahwa kegiatan ini juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan membuka peluang usaha dalam peternakan burung berkicau.

Baca Juga: Antusiasme Warga Kota Tasikmalaya di Festival Nasi Liwet, Seribu Porsi Terjual Cepat

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Sukidi, mengungkapkan bahwa jumlah peserta mencapai 512.

Peserta tersebut berasal dari Yogyakarta dan kabupaten lain di DIY. Selain itu, ada juga peserta dari kota dan kabupaten di Jawa Tengah.

Ia menekankan pentingnya komitmen bersama untuk mendukung kegiatan yang mengangkat nilai pelestarian dan potensi ekonomi masyarakat, terutama bagi peternak burung dan pengrajin sangkar.

“Lomba ini juga menjadi bagian dari komitmen bersama untuk mendukung kegiatan yang tidak hanya mengangkat nilai pelestarian, tapi juga berpotensi mendongkrak perekonomian masyarakat. Terutama peternak burung, pengrajin sangkar, pedagang pakan, serta kelompok ternak binaan Dinas Pertanian dan Pangan,” tutur Sukidi.

Sementara itu, salah satu peserta dari Komunitas Burung Berkicau Red Zone Solo, Fiko, menyatakan bahwa ia telah menjadi penghobi burung berkicau sejak 2013.

Baca Juga :  Sukatani, Polri, dan Cita-cita Negara Kita

Menurutnya, komunitas pecinta burung kicau terus berkembang dan kompetisi yang rutin diadakan semakin memotivasi mereka untuk berkumpul dan bersosialisasi.

Lomba ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sebagai media pembelajaran dan pengembangan potensi ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat.