Pintasan.co, Semarang – Realisasi investasi di Jawa Tengah hingga triwulan ketiga 2024 mencapai Rp65,89 triliun, atau 82,26 persen dari target investasi tahun ini sebesar Rp80,10 triliun.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, Sakina Rosellasari, optimis target tersebut dapat tercapai.

Sakina menjelaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari berbagai upaya, termasuk penyelenggaraan Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2024 di KIT Batang serta pertemuan dengan calon pemodal.

DPMPTSP juga aktif mempromosikan investasi melalui Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) dan kantor dagang ekonomi Indonesia di Taiwan, yang menunjukkan ketertarikan untuk berinvestasi di Jateng.

Pada triwulan III 2024, total investasi di Jateng mencapai Rp17,94 triliun. Dari total akumulasi investasi, Rp51,11 triliun berasal dari pemodal asing dan dalam negeri, sedangkan realisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mencapai Rp14,78 triliun.

Penambahan proyek di Jateng tercatat sebanyak 48.810 unit, dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 318.195 orang.

Sakina menekankan bahwa peningkatan investasi diharapkan dapat membuka lebih banyak lapangan kerja, yang berkontribusi pada pengurangan angka pengangguran dan kemiskinan di daerah tersebut.

Untuk menarik lebih banyak investor, Pemprov Jateng menawarkan insentif, termasuk tax allowance dan tax holiday bagi pemodal yang berinvestasi di kawasan industri.

“Kami memiliki Perda 12/2022, tentang kemudahan berinvestasi, dan Pergub terkait insentif. Kewenangan kami ada di pajak air permukaan dan pajak kendaraan. Sudah ada beberapa pelaku usaha yang mengajukan kepada kami,” tandas Sakina.

Baca Juga :  DPRD Jakarta: Pelantikan Pramono dan Rano Antara 18-20 Februari