Pintasan.co, Gunungkidul – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Gunungkidul mencatat adanya penurunan hasil tangkapan ikan laut pada triwulan pertama tahun 2025.

Berdasarkan data dari Januari hingga Maret, total tangkapan mencapai 906,8 ton atau sekitar 21,1 persen dari target tahunan yang ditetapkan sebesar 4.311 ton.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Gunungkidul, Wahid Supriyadi, menyampaikan bahwa jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Tahun lalu, untuk triwulan pertama itu bisa menghasilkan hingga 1000-1.200 ton. Namun, tahun ini memang ada penurunan sedikit karena pengaruh cuaca , seperti Siklon tropis di laut selatan yang berimbas pada tingginya gelombang, mengakibatkan nelayan harus libur melaut,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Senin (5/5/2025).

Ia melanjutkan meski hasil tangkap mengalami penurunan namun untuk harga ikan di pasar relatif masih stabil. Adapun, harga ikan rata-rata  Rp23.148 per kilogram.

“Dengan harga segitu, nilai produksi tangkap pada triwulan pertama ini mencapai Rp20.990.891.500 atau rata-rata nilai pendapatan nelayan sebesar Rp7.193.664 per orang,” terangnya.

Meski hasil tangkapan selama tiga bulan pertama masih belum mendekati target, Wahid menyatakan bahwa pihaknya akan terus berupaya untuk meningkatkan jumlah tangkapan di sisa waktu tahun ini.

“Untuk menaikan hasil tangkapan nelayan, kami akan  mengoptimalkan bantuan perahu dan alat tangkap yang sudah diterima  nelayan  akhir tahun lalu. Disamping itu,  juga tahun ini bersama dengan DKP DIY akan memberikan bantuan alat tangkap rumpon,” terang dia.

Ia menambahkan, selain menyalurkan bantuan berupa peralatan melaut, pihaknya juga berencana menjalin kerja sama dengan perbankan guna memperkuat akses permodalan bagi para nelayan.

“Kami akan bekerja sama dengan pihak perbankan untuk  meningkatkan permodalan bagi nelayan sehingga terbebas dari Pinjaman online maupun rentenir,” ucapnya.

Sementara itu, Mardi dari Kelompok Nelayan Baron membenarkan bahwa hasil tangkapan nelayan mengalami penurunan. Ia menjelaskan bahwa cuaca ekstrem menjadi salah satu penyebab utama menurunnya hasil tangkapan ikan.

“Pada awal tahun kemarin, nelayan kesulitan mencari ikan, ada sekitar beberapa Minggu nelayan memilih tidak melaut dipicu cuaca ekstrem yang mengakibatkan gelombang tinggi. Hal ini membuat ikan juga menjauh, otomatis tangkapan nelayan pun ikut menurun,” tandasnya

Baca Juga :  Disdag Gunungkidul Menjamin Ketersediaan Stok Gas LPG Aman Selama Libur Lebaran