Pintasan.co, Maros – Tindak kejahatan penjambretan terjadi di Dusun Diccekang, Desa Moncongloe Bulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Korbannya adalah seorang ibu rumah tangga bernama Handayani dan seorang siswi SD berinisial HK. Saat itu, pelaku berpura-pura menanyakan alamat sebelum mencoba merampas kalung yang mereka kenakan.

Dalam video yang beredar, kedua korban terlihat menangis histeris. Salah satu korban bahkan menelepon anggota keluarganya dan melaporkan kejadian tersebut dengan suara ketakutan.

“Sini cepat, baru saja ada yang tarik kalung,” ujar korban dalam percakapan telepon.

Sementara itu, HK yang masih remaja terlihat mengalami luka di pelipisnya dan terus menangis menahan sakit.

Kapolsek Moncongloe, Ipda Askar, menjelaskan bahwa kejadian ini berlangsung pada Kamis (6/2/2025). Kedua korban diketahui merupakan kakak beradik.

Kejadian ini bermula saat pelaku mendekati korban dan bertanya mengenai arah jalan, lalu secara tiba-tiba menarik kalung yang dikenakan salah satu korban.

“Pelaku mencari target yang memakai perhiasan, lalu menghentikan mereka dengan alasan bertanya alamat. Begitu korban lengah, pelaku langsung menarik kalungnya,” ujarnya, Jumat (7/2/2025).

Namun, upaya pelaku gagal karena kalung korban putus dan tersangkut di bajunya. Korban yang panik segera mengejar pelaku dengan sepeda motor, tetapi upaya tersebut berujung nahas setelah mereka terjatuh di jalan beton.

“HK mengalami luka robek di pelipis kanan dan harus mendapatkan jahitan,” bebernya.

Askar mengatakan pihak kepolisian telah mendatangi lokasi dan mengumpulkan keterangan dari korban.

Berdasarkan penyelidikan awal, pelaku diduga merupakan orang yang sama yang sering beraksi dengan modus serupa di daerah tersebut.

“Sasaran pelaku memang di wilayah Moncongloe Bulu dan sekitarnya. Dia beraksi seorang diri, dan saat ini kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut,” tambahnya.

Polisi kini tengah memburu pelaku dengan harapan segera mengungkap identitasnya.

Baca Juga :  152,8 Kilogram Emas Hilang dari Butik Surabaya, Negara Rugi Rp 92 Miliar