Pintasan.co, Semarang – Angin puting beliung yang terjadi di kawasan Condongcatur, Depok, Sleman pada Sabtu sore (14/6/2025) mengakibatkan kerusakan pada 13 rumah warga.
Dari total tersebut, 3 rumah mengalami kerusakan parah, 6 rusak sedang, dan 4 lainnya mengalami kerusakan ringan. Proses evakuasi dilakukan secara cepat melalui kerja bakti bersama warga.
“Pembersihan dan Pemulihan awal dengan pemasangan terpal telah dilakukan. Semua gotong royong dari sore hingga malam hari,” kata Panewu Depok, Djoko Muljanto, Sabtu.
Upaya pembersihan pascabencana dilakukan secara bergotong royong oleh Destana, tim Satlinmas, dan KSB Kalurahan Condongcatur, dengan dukungan dari Babinsa, Bhabinkamtibmas, relawan Padukuhan Ngringin, serta warga setempat.
Sebagian besar kerusakan rumah terjadi pada bagian atap, di mana sejumlah atap berbahan asbes tercabut dan hancur.
Wilayah yang terdampak paling parah berada di Perumnas Condongcatur RW 022, Padukuhan Ngringin, Kalurahan Condongcatur, Kapanewon Depok, Sleman.
Menurut Djoko, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan pada fasilitas umum, selain rumah-rumah warga yang terdampak angin kencang tersebut.
“Tidak ada laporan terkait kerusakan pada fasilitas umum. Kalau akses jalan (di lokasi terdampak) tetap lancar hanya di tutup sementara untuk proses evakuasi,” ujar dia.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Bambang Kuntoro, menyampaikan bahwa berdasarkan laporan yang diterima, angin kencang di kawasan Perumnas Condongcatur terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. Peristiwa tersebut diawali dengan hembusan angin kecil yang berputar, kemudian berkembang menjadi angin kencang yang melanda area sekitar Perumnas Condongcatur, Depok.
Kuatnya angin mengakibatkan beberapa rumah terdampak kerusakan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
“Korban jiwa nihil. Saat ini kami telah mendistribusikan bantuan logistik kedaruratan, kepada para korban terdampak,”katanya.