Pintasan.co, Bandung – Hembusan angin kencang yang muncul secara tiba-tiba pada Minggu siang, 30 November 2025 sekitar pukul 14.15 WIB, mengejutkan warga Kelurahan Sekeloa, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. Dalam waktu singkat, pusaran angin menghantam kawasan pemukiman dan merusak puluhan rumah.

Peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, seorang warga dilaporkan terpeleset saat kejadian dan mengalami luka ringan.

Berdasarkan laporan resmi yang masuk pada pukul 20.11 WIB, tercatat 31 rumah mengalami kerusakan. Tiga rumah berada dalam kondisi rusak berat, empat lainnya rusak sedang, sementara 24 rumah tercatat rusak ringan. Kerusakan paling signifikan ditemukan di RW 04, terutama RT 01 dan RT 02, sementara sebagian lainnya berada di RW 03.

Pada hari yang sama, dua kejadian lain turut dilaporkan, yakni jebolnya kirmir di Kelurahan Cipaganti serta longsor di Kelurahan Ciumbuleuit, Kecamatan Cidadap. Kedua insiden tersebut kini sedang ditangani oleh tim teknis pemerintah.

Tidak lama setelah angin puting beliung terjadi, berbagai unsur mulai dari BPBD Kota Bandung, Diskarmat, Satpol PP, Dinsos, Dinkes, serta OPD terkait bersama aparat kewilayahan, TNI/Polri, dan warga sekitar langsung bergerak untuk melakukan penanganan darurat. Petugas melakukan pembersihan puing, memetakan tingkat kerusakan, serta memastikan kebutuhan awal para korban terpenuhi.

Camat Coblong, Krinda Hamidipradja, menjelaskan bahwa kejadian berlangsung sangat cepat meski cuaca saat itu tidak menunjukkan tanda-tanda ekstrem.

“Anginnya berputar dan cukup besar, tapi hanya sekitar lima menit. Hujannya malah tidak terlalu deras,” tuturnya.

Ia menegaskan bahwa bantuan awal telah diberikan sehingga warga tidak menangani dampak kejadian ini sendirian.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, meninjau langsung lokasi terdampak pada malam hari untuk melihat kondisi kerusakan dan berdialog dengan warga. Ia menyampaikan apresiasi atas gerak cepat BPBD, Diskarmat, Satpol PP, Dinsos, Dinkes, TNI/Polri, OPD terkait, serta peran aktif masyarakat.

Baca Juga :  DLH Kota Bandung Gelar Pengumpulan Ratusan Petugas Kebersihan untuk Tingkatkan Layanan

Farhan memastikan pemerintah akan memberikan dukungan berkelanjutan, mulai dari tahap tanggap darurat hingga proses pemulihan.

“Yang utama adalah memastikan keselamatan warga, tidak ada yang terlantar, dan proses perbaikan berjalan dengan cepat. Pemerintah hadir sejak awal sampai pemulihan tuntas,” kata Farhan.

Ia juga menginstruksikan jajarannya untuk mendirikan posko bantuan, mendata kerusakan rumah secara rinci, serta menyediakan kebutuhan mendesak seperti penerangan darurat, material penutup atap, bantuan logistik, dan layanan kesehatan.

Dalam beberapa minggu terakhir, Bandung memang menunjukkan peningkatan potensi cuaca ekstrem seiring peralihan musim. Farhan mengingatkan masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana—baik lereng, bantaran sungai, maupun permukiman padat—agar meningkatkan kewaspadaan dan segera melapor bila terlihat tanda-tanda bahaya.

Hingga malam ini, lokasi yang terdampak mulai dibersihkan dan diamankan untuk mengurangi risiko lanjutan. Proses asesmen detail akan dilakukan esok hari untuk memastikan bantuan tepat sasaran.

Meski angin puting beliung hanya berlangsung dalam waktu singkat, dampaknya cukup besar bagi warga yang rumahnya rusak. Namun dengan respons cepat dan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, proses pemulihan diharapkan berjalan lancar.