Pintasan.co, Tasikmalaya – Festival nasi liwet yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya untuk memperingati hari jadi ke-23 kota ini berlangsung meriah di halaman Balai Kota Tasikmalaya pada Sabtu, 19 Oktober 2024.
Ribuan warga Kota Tasikmalaya berbondong-bondong hadir untuk menikmati nasi liwet yang dimasak langsung di lokasi festival. Beragam porsi nasi liwet lengkap dengan ayam goreng, tahu, tempe, kerupuk, dan sambal disajikan di atas meja khusus sebelum dibagikan secara gratis kepada masyarakat.
Untuk mendapatkan nasi liwet tersebut, warga harus menukarkan kupon yang telah disediakan oleh panitia. Setelah itu, mereka mengantri untuk menukarkan kupon dengan satu porsi nasi liwet lengkap yang bisa dinikmati bersama keluarga dan teman.
Yanti Susanti, seorang warga Aboh Kelurahan Sukamulya Kecamatan Bungursari, mengatakan bahwa dirinya datang ke Balai Kota Tasikmalaya bersama keluarga dan tetangga sejak pukul 6:30 pagi.
“Ya dari rumah jam enam lebih, kebetulan jarak dari rumah kesini tidak terlalu jauh jadi pagi-pagi saya sudah disini dan langsung ikut gerak jalan juga,” ujar Yanti.
Setelah mengikuti gerak jalan, ia langsung menukarkan kuponnya dengan satu porsi nasi liwet yang telah disiapkan panitia.
“Abis gerak jalan langsung dikasi nasi liwet, jadi makannya terasa sangat nikmat karena sudah capai,” katanya. Yanti juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Tasikmalaya yang telah mengadakan berbagai kegiatan yang bisa dinikmati masyarakat tanpa biaya.
“Ya saya sangat senang dan berterimakasih kepada pemerintah, semoga kedepan Kota Tasik bisa lebih maju sehingga kegiatan seperti ini terus bisa dilaksanakan,” ujarnya.
Pj Walikota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah, menjelaskan bahwa festival nasi liwet ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan HUT Kota Tasikmalaya yang ke-23.
Selain memberikan makanan gratis kepada masyarakat, festival ini juga bertujuan untuk melestarikan budaya Sunda dalam menanak nasi dengan cara di liwet.
“Ya ini masih dalam rangka HUT Kota Tasikmalaya sekaligus ngamumule budaya Sunda dimana nasi liwet sangat identik dengan orang Sunda. Kita juga ingin memberikan kegembiraan kepada masyarakat. Alhamdulillah sambutan dari masyarakat sangat antusias,”ujar Cheka.
Festival ini tidak hanya menyajikan hidangan yang lezat, tetapi juga menjadi momen penting untuk merayakan kebersamaan dan melestarikan tradisi budaya lokal. Dengan suasana yang penuh keceriaan, acara ini berhasil menciptakan ikatan yang lebih kuat antara pemerintah dan masyarakat, serta menunjukkan betapa pentingnya pelestarian budaya dalam kehidupan sehari-hari.