Pintasan.co, Jakarta – Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Dephan AS) pada Jumat membantah laporan bahwa mereka berencana menarik ribuan personel militer dari Korea Selatan.
Juru Bicara Dephan AS, Sean Parnell, melalui unggahan di platform X, menegaskan bahwa informasi mengenai pengurangan jumlah tentara AS di Korea Selatan tidak benar.
Pernyataan itu sekaligus menanggapi laporan Wall Street Journal (WSJ) yang menyebutkan bahwa sekitar 4.500 personel militer AS akan ditarik dari Korsel dan dipindahkan ke lokasi lain di kawasan Indo-Pasifik, seperti Guam.
“Siapapun yang meliput di Pentagon pasti tahu bahwa kami senantiasa mengevaluasi postur kekuatan militer. Dengan demikian, AS tetap memiliki komitmen kuat terhadap Korsel,” ujar Parnell, menambahkan bahwa “aliansi kami sekuat baja.”
Saat ini, sekitar 28.500 tentara AS ditempatkan di Korea Selatan sebagai bagian dari perjanjian keamanan kedua negara.
Sebelumnya, Panglima Komando Indo-Pasifik AS, Laksamana Samuel Paparo Jr., juga menolak gagasan penarikan pasukan tersebut. Ia menyatakan bahwa langkah itu berisiko mengurangi kemampuan AS dalam menghadapi ancaman dari Korea Utara, serta dalam menghadapi potensi konflik yang melibatkan China dan Rusia.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan juga menepis isu tersebut, menyebut tidak ada pembahasan antara Seoul dan Washington terkait kemungkinan penarikan pasukan AS.
Mereka menekankan bahwa Pasukan Amerika Serikat di Korea (USFK) bersama militer Korsel memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas dan perdamaian di Semenanjung Korea.
“mempertahankan postur pertahanan gabungan yang solid dan mencegah invasi dan provokasi Korea Utara,” ujar pernyataan resmi Kemhan Korsel.