Pintasan.co, Jakarta – Pemerintah Amerika Serikat dilaporkan telah mengajukan usulan kepada Ukraina yang mencakup pengakuan resmi atas kedaulatan Rusia di Semenanjung Krimea, wilayah yang dianeksasi oleh Moskow sejak 2014.

Langkah ini disebut sebagai bagian dari upaya Washington untuk mendorong tercapainya kesepakatan damai guna mengakhiri konflik bersenjata di Ukraina, menurut laporan The Washington Post pada Selasa.

Dalam pertemuan yang digelar di Paris, proposal tersebut juga mencantumkan rencana pencabutan sanksi terhadap Rusia secara bertahap.

Sebagai imbalannya, Rusia diminta menghentikan pertempuran dan menghentikan pergerakan militernya di garis depan.

Namun, usulan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan negara-negara Eropa yang merupakan sekutu Ukraina, karena dianggap memberi konsesi besar kepada Moskow.

Informasi ini diperoleh dari sejumlah pejabat yang mengetahui isi negosiasi.

Diskusi lanjutan mengenai proposal ini direncanakan berlangsung di London pada Rabu, dengan dihadiri oleh pejabat tinggi dari Ukraina, Amerika Serikat, serta beberapa negara Eropa.

Seorang penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengonfirmasi bahwa meskipun Kiev menyetujui sebagian isi dari rencana tersebut, sejumlah poin lainnya masih menimbulkan perdebatan.

Selain itu, beberapa pejabat Barat juga menyatakan kekhawatiran terhadap skala kompromi yang ditawarkan AS kepada Rusia.

Para diplomat Eropa mendorong agar kesepakatan damai yang terbentuk nantinya turut mencakup jaminan keamanan serta komitmen rekonstruksi Ukraina pascakonflik.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio memperingatkan bahwa Washington dapat menghentikan partisipasinya dalam negosiasi jika tidak ada kemajuan yang signifikan.

Jika benar-benar diimplementasikan, pengakuan AS terhadap Krimea sebagai wilayah Rusia akan menjadi pergeseran besar dalam kebijakan luar negeri Amerika.

Pemerintah Ukraina sendiri tetap menegaskan bahwa Krimea adalah bagian dari wilayahnya yang tidak dapat dinegosiasikan.

Baca Juga :  Jepang Berpotensi Tsunami usai Diguncang Gempa M 6,4