Pintasan.co – Dalam ajaran Islam, aurat adalah bagian tubuh yang harus ditutupi untuk menjaga kehormatan, kesopanan, dan martabat diri.

Ketentuan aurat berlaku untuk laki-laki dan perempuan, namun batasannya berbeda. Islam mengatur aurat tidak hanya dalam konteks ibadah, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.

Batasan Aurat Laki-Laki dalam Islam

Menurut pandangan mayoritas ulama, batas aurat laki-laki adalah antara pusar hingga lutut. Dengan kata lain, bagian tubuh yang berada di antara pusar dan lutut wajib ditutupi dalam situasi apapun, baik saat beribadah, berada di tempat umum, atau di lingkungan sosial yang melibatkan interaksi dengan bukan mahram.

  • Dalam Shalat. Saat melaksanakan shalat, seorang laki-laki diwajibkan menutup auratnya dari pusar hingga lutut. Sebagian ulama juga menganjurkan agar menutup bagian tubuh lainnya sebagai tanda kehormatan dalam menghadap Allah SWT.
  • Di Depan Bukan Mahram. Aurat laki-laki di depan bukan mahram tetaplah sama, yaitu dari pusar hingga lutut. Ini adalah batasan minimum yang harus dijaga, meskipun dianjurkan untuk menutup tubuh lebih dari itu sebagai bentuk adab dan kesopanan.
  • Dalam Kehidupan Sehari-Hari. Meski dalam aktivitas sehari-hari yang tidak melibatkan ibadah, tetap dianjurkan bagi laki-laki untuk menjaga aurat sesuai ajaran Islam. Dalam situasi informal, laki-laki juga disarankan memakai pakaian yang tidak terlalu ketat atau transparan sehingga tidak menunjukkan bentuk tubuh dengan jelas.

Hikmah Menjaga Aurat bagi Laki-Laki

Islam tidak menetapkan peraturan tanpa adanya hikmah dan manfaat di baliknya. Menjaga aurat memiliki beberapa hikmah, antara lain:

  • Menjaga Kehormatan dan Harga Diri
    Dengan menjaga aurat, laki-laki berupaya menjaga kehormatan diri serta menghargai nilai kesopanan dalam interaksi sosial. Hal ini dapat membantu menciptakan lingkungan yang bersih dari fitnah dan menjaga batas pergaulan.
  • Melatih Kesederhanaan dan Tawadhu’
    Menutup aurat adalah bentuk kemudahan. Dengan tidak memamerkan tubuh, laki-laki belajar merendahkan hati dan fokus pada kualitas pribadi, bukan penampilan fisik.
  • Kejadian Perbuatan Maksiat
    Menutup aurat juga merupakan cara untuk menghindari perbuatan maksiat. Dalam Islam, menjaga pandangan dan kehormatan diri adalah kunci untuk membangun masyarakat yang sehat secara moral.
Baca Juga :  Tarhib Ramadhan: Menyambut Bulan Suci dengan Persiapan yang Optimal

Islam mengajarkan umatnya untuk selalu menjaga aurat sebagai bentuk penghormatan terhadap diri sendiri dan orang lain.

Bagi laki-laki, batasan aurat dari pusar hingga lutut menjadi panduan dasar yang wajib diikuti dalam berbagai kondisi. Meski terlihat sederhana, ajaran ini mengandung hikmah yang mendalam bagi pembentukan karakter dan moral, serta menjaga keharmonisan dalam interaksi sosial.