Pintasan.co Jakarta – Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, membalik slogan Golkar. Dia ingin agar Golkar memperjuangkan aspirasi rakyat, bukan rakyat menerima aspirasi Golkar.

Hal itu disampaikan Bahlil dalam pemaparannya di acara Bimbingan Teknis (Bimtek) jelang Puncak HUT KE-60 Partai Golkar di Hotel Grand Paragon, Jakarta Barat. Bahlil menyebut Partai Golkar akan selalu menyertakan keterlibatan rakyat.

“Intinya Bapak Ibu semua adalah Golkar menyuarakan dan meyakinkan kepada rakyat menanyakan tentang apa yang akan menjadi program-program kita ke depan,” ujar Bahlil dalam sambutannya di lokasi, Rabu (11/12/2024).

Dia mengatakan untuk menaikkan pendapatan per kapita Indonesia, maka pemerintahan juga harus menciptakan lapangan pekerjaan yang berkualitas bagi rakyat.

Bahkan menilai industri dalam negeri juga harus diperhitungkan dalam meningkatkan produk domestik bruto.

“Untuk GDP (gross domestic product) kita bisa naik, untuk pendapatan perkapita kita bisa naik, harus kita mampu menciptakan lapangan-lapangan pekerjaan yang berkualitas dan industri adalah salah satu instrumen ini,” ujarnya.

Di momen ini, Bahlil Lahadalia meminta izin kepada Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Aburizal Bakrie untuk mengubah sedikit slogan yang biasanya diucapkan Partai Golkar.

Jika sebelumnya berbunyi “Suara Golkar, Suara Rakyat” menjadi “Suara Rakyat, Suara Golkar”.

“Dan kalau ini bisa kita jalankan, kita menciptakan lapangan pekerjaan baru. Bisa kita katakan bahwa suara Golkar adalah suara rakyat. Tapi izin Pak Ical sekarang saya sedikit mengubah,” tutur Bahlil.

Baca Juga :  Bahlil Ungkap Rencana Tambang Adaro: Muhammadiyah di Garis Depan