Pintasan.co, Jakarta – Bahlil Lahadalia Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengajak para investor untuk membangun pabrik liquefied petroleum gas (LPG) di Indonesia.

Bahkan dia pun menuturkan, bahwa kebutuhan LPG Indonesia mencapai dengan 8,7 juta metric ton per tahun.

Akan tetapi, produksi LPG dalam negeri hanya sebesar 1,4 juta metric ton per tahun.

“Jadi impor kita rata-rata setiap tahun, termasuk untuk industri, kurang lebih sekitar 7 juta metric ton. Saya undang Bapak Ibu semua investor silakan bangun pabrik LPG,” ujar Bahlil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada acara Mandiri Investment Forum 2025 di Jakarta, Selasa (11/2/2025).

Menteri ESDM ini pun menjelaskan bahwa Indonesia selama ini ketergantungan impor LPG dari negara lain.

Sekitar 50% kebutuhan LPG nasional diimpor dari Amerika Serikat dan Timur Tengah.

Bahlil pun berharap, jika para investor bisa ikut serta membangun industri LPG dalam negeri. kata dia, investasi pada sektor ini sangat menjanjikan.

“Marketnya captive, pembayarannya langsung dari Bank Mandiri. Ini langsung nih. Ini sangat captive sekali,” ujarnya.

Sebelumnya, perihal impor LPG pun pernah disampaikan Bahlil.

Menteri ini pun mengungkap jumlah impor LPG terus naik dari yang 58,82 persen pada 2013 menjadi 79,8 persen pada 2023.

Baca Juga :  Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Minta Maaf atas Tragedi Nenek Meninggal Saat Antre Gas LPG 3 Kg