Pintasan.co, Jakarta – Pemerintah tengah mempersiapkan Bandara Internasional Kertajati, Jawa Barat, sebagai pusat kegiatan pemeliharaan, perbaikan, dan operasional (Maintenance, Repair & Overhaul/MRO) pesawat.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyampaikan bahwa proses pengembangan kawasan ini akan dilakukan secara bertahap.
Pada tahap awal, pengembangan MRO akan difokuskan pada jenis pesawat rotary wing atau helikopter.
“Kita mulai dari helikopter terlebih dahulu, dan ke depan diharapkan bisa berkembang untuk melayani jenis pesawat lain,” ungkap AHY kepada media di Jakarta.
Langkah strategis ini diharapkan tidak hanya memperkuat industri dirgantara nasional, tetapi juga menjadi pendorong pertumbuhan wilayah di sekitar Kertajati, termasuk Cirebon dan Patimban, yang akan dikembangkan sebagai kawasan aero city atau kota berbasis kedirgantaraan.
Menurut AHY, sektor kedirgantaraan memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia.
“Industri ini berkontribusi sekitar 4,6 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Jika kita perkuat, tentu kontribusinya bisa lebih luas, termasuk dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Pengembangan kawasan MRO di Kertajati juga diharapkan membuka peluang kerja baru, menggerakkan pelaku UMKM lokal, serta menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Target kita bukan hanya menciptakan fasilitas, tetapi menjadikan kawasan ini sebagai motor penggerak ekonomi jangka panjang,” tegasnya.
Agar proyek ini berjalan optimal, AHY menekankan pentingnya sinergi antara Kementerian Perhubungan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat selaku pengelola Bandara Kertajati, serta Garuda Maintenance Facilities (GMF).
Kolaborasi yang solid dinilai menjadi kunci sukses realisasi kawasan industri penerbangan yang terintegrasi.