Pintasan.co – Banjir besar melanda Kabupaten Nagan Raya, Aceh, setelah hujan deras dan angin kencang mengguyur wilayah itu selama tiga hari terakhir.

Empat kecamatan terdampak parah, sementara jalan nasional lintas Beutong ke Takengon terputus total dan ratusan rumah warga hanyut terbawa arus.

Kepala Pelaksana BPBD Nagan Raya, Irfanda Rinadi, menyebut kerusakan terjadi di banyak titik infrastruktur penting.

“Badan jalan nasional lintas Beutong-Takengon terputus. Jembatan rangka baja di Gampong Alue Wakie juga putus, dan jembatan penghubung di Tadu Raya rusak parah. Ratusan rumah warga hanyut terbawa arus sungai dan tertimbun material lumpur,” kata Irfanda, Sabtu (29/11/2025).

Menurutnya, banjir datang dalam tiga gelombang. Gelombang pertama menerjang Kecamatan Beutong Ateuh Banggalan pada Jumat (28/11) pagi.

Malam harinya, banjir susulan melanda Kecamatan Darul Makmur dan Tripa Makmur. Gelombang ketiga terjadi pada Sabtu siang, menerjang Kecamatan Tadu Raya sekitar pukul 11.30 WIB.

Dua sungai besar, Krueng Beutong dan Krueng Tripa, meluap setelah hujan dengan intensitas tinggi tak kunjung mereda.

“Ini akibat hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung selama tiga hari berturut-turut. Akibatnya, permukiman warga di empat kecamatan terendam dengan ketinggian bervariasi antara 50 sentimeter hingga 180 sentimeter,” jelas Irfanda.

Dampak banjir sangat luas. Tercatat 11.687 kepala keluarga atau sekitar 36.385 jiwa dari 27 gampong terdampak. Kecamatan Darul Makmur menjadi kawasan paling parah, dengan lebih dari 9.500 jiwa terendam.

BPBD telah menyiapkan sejumlah titik pengungsian, termasuk di Lamie dan Kuta Trieng. Tim gabungan juga masih melakukan asesmen, pendataan korban, menyalurkan bantuan logistik, dan memastikan ketersediaan air bersih.

“Kondisi terakhir di permukiman di Kecamatan Tripa Makmur masih terendam,” tambahnya.

Baca Juga :  Banjir Rendam Perumnas Antang, Ratusan Warga Mengungsi