Pintasan.co, Bandung – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) menggandeng tiga kementerian untuk meluncurkan Program Penanganan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) Perkotaan di Apartemen Transit Rancaekek, Kabupaten Bandung, pada Rabu, 18 Desember 2024. 

Peluncuran ini juga dihadiri Pj Wali Kota Bandung A. Koswara. Program ini menjadi contoh sinergi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Cimahi, untuk memberikan hunian layak bagi masyarakat yang masuk kategori PPKS.  

Dalam tahap pertama, program ini memindahkan 98 kepala keluarga (384 jiwa) dari kawasan tidak layak huni, seperti kolong Jembatan Layang Pasupati, ke dua rusunawa yang telah disediakan: Apartemen Transit Rancaekek dan Solokanjeruk. 

Rusunawa ini masing-masing memiliki 58 unit yang dibangun oleh Kementerian PUPR. Dari Kota Bandung, 33 KK direlokasi ke Rusunawa Rancaekek, sementara 15 KK dari Kota Cimahi dan 50 KK dari Kabupaten Bandung dipindahkan ke Rusunawa Solokanjeruk.  

Selain mendapatkan hunian yang lebih layak, peserta program juga menerima pelatihan keahlian yang disesuaikan dengan minat mereka. 

Program ini bertujuan untuk membantu mereka mendapatkan penghasilan, baik melalui pekerjaan maupun berwirausaha. 

“Pemkot Bandung terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan akan kebutuhan perumahan dan permukiman layak melalui Program Penanganan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) Perkotaan.” jelas A. Koswara.

Selama masa transisi, peserta program mendapatkan dukungan finansial berupa bantuan Rp840.000 per bulan dari Pemprov Jabar, Rp600.000 per bulan dari Baznas, serta Rp1 juta per keluarga untuk perlengkapan rumah tangga dari Kementerian Sosial. 

Selain itu, mereka juga dimasukkan ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), sehingga berhak atas berbagai bantuan sosial, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Indonesia Pintar (KIP), BPNT, serta perlindungan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.  

Baca Juga :  Hadir Wisata Baru di Kota Bandung, Gabungkan Konsep Bisnis, Kuliner, Hingga Hiburan

Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin, menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah pusat, daerah, perguruan tinggi, Baznas, dan sektor swasta untuk mendukung masyarakat keluar dari kemiskinan ekstrem. 

“Kami menghadirkan solusi terintegrasi. Program ini tidak hanya menyediakan hunian di Rusunawa Rancaekek dan Rusunawa Solokanjeruk, tetapi juga memberdayakan peserta secara ekonomi agar dapat keluar dari kemiskinan ekstrem.” tambahnya.

Pentingnya pelatihan keahlian

Bey juga menekankan pentingnya keseriusan dalam pelatihan keahlian, agar masyarakat dapat menjalani hidup lebih mandiri.  

Salah satu hasil nyata dari kolaborasi ini adalah transformasi kawasan kumuh di kolong Flyover Pasupati menjadi taman bermain anak dan ruang terbuka hijau. Program ini didukung oleh Corporate Social Responsibility (CSR) dari berbagai perusahaan. 

“Langkah ini adalah bukti nyata kehadiran pemerintah di tengah masyarakat. Keberlanjutan program ini memerlukan kolaborasi dan evaluasi berkesinambungan.” ujar Bey.

Menteri PKP Maruarar Sirait memuji semangat gotong royong yang diwujudkan dalam penataan kawasan kolong Flyover Pasupati dan pembangunan rumah susun. 

“1 November lalu, Agung Sedayu membantu 250 rumah di Tangerang. Di Kalimantan, Berau dan Astra akan membangun rumah bagi masyarakat pada Januari. Gotong royong ini bukan lagi slogan, melainkan sudah menjadi aksi nyata.” punkasnya.

Acara ini juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono serta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, yang turut mendukung suksesnya program ini sebagai model kolaborasi untuk wilayah lain di Indonesia.