Pintasan.co, Jakarta – Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S Deyang, meluruskan informasi terkait kasus keracunan makanan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Garut.
Ia menegaskan jumlah siswa yang terdampak bukan mencapai 500 orang, melainkan 150 anak berdasarkan data resmi kepolisian dan rumah sakit.
“Awalnya disebut 400–500 pelajar, setelah saya cek ke polisi dan rumah sakit ternyata jumlahnya 150,” ujar Nanik, Minggu (21/9/2025).
Dari total tersebut, 120 anak hanya mengalami gejala ringan seperti muntah dan langsung dipulangkan.
Sementara 30 lainnya sempat dirawat sehari di puskesmas sebelum kembali ke rumah.
Nanik menyayangkan pemberitaan yang menyebut ratusan siswa lebih banyak terkena dampak.
Ia menegaskan memiliki laporan resmi kepolisian sebagai bukti data yang valid, sekaligus memastikan koordinasi antara BGN, dinas kesehatan, dan aparat kepolisian untuk menangani kasus ini.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Garut melaporkan ada 569 siswa diduga keracunan setelah mengonsumsi makanan MBG pada Kamis (18/9/2025).
Sebagian besar korban berasal dari Kecamatan Kadungora, dengan 177 anak mengalami gejala ringan dan 19 lainnya sempat menjalani perawatan intensif.