Pintasan.co, Yogyakarta – PSIM Yogyakarta kembali menghadapi masalah klasik usai promosi ke Liga 1 musim 2025/2026, yakni kesulitan dalam memperoleh fasilitas latihan permanen di wilayah Kota Yogyakarta.

Permasalahan ini menjadi perhatian serius manajemen klub yang kemudian menyampaikan langsung keluhan tersebut kepada Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo agar dapat dicarikan solusi.

Kendala serupa sebenarnya telah dirasakan PSIM sejak beberapa musim terakhir saat masih berlaga di Liga 2.

“Saat Liga 2, PSIM sulit sekali mencari lapangan untuk latihan. Satu masalah klasik yang sudah terjadi sejak lama,” ujar Direktur Utama PSIM Yogyakarta, Yuliana Tasno, Kamis (12/6/2025).

Ia mengungkapkan bahwa PSIM terpaksa menjalani latihan secara nomaden, berpindah-pindah lokasi setiap harinya.

Tim akan berlatih di lapangan sepak bola yang kebetulan kosong dan tersedia untuk disewa pada waktu itu.

Pada kompetisi Liga 2 musim lalu, PSIM sempat menggunakan beberapa lokasi latihan, seperti Stadion Mandala Krida, Lapangan Kenari, Lapangan YIS di Sleman, dan beberapa tempat lainnya.

“Akhirnya, kami memutuskan untuk nomaden saja, kami dapat lapangan di mana, kami bayar, kami latihan,” imbuhnya.

Dalam audiensi bersama Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, PSIM mendapat persetujuan untuk menggunakan Stadion Maguwoharjo sebagai lokasi latihan jangka pendek.

Selain itu, Stadion Kridosono juga dialokasikan sebagai tempat latihan sementara. Namun, kondisi Stadion Kridosono masih membutuhkan perbaikan, terutama pada permukaan rumput yang belum rata serta perlunya tambahan fasilitas penunjang lainnya.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, turut menyatakan dukungannya terhadap PSIM Yogyakarta yang akan berlaga di Liga 1 musim 2025/2026.

Ia juga mendorong agar PSIM menindaklanjuti arahan yang telah diberikan oleh Gubernur DIY. Untuk solusi jangka pendek terkait tempat latihan, Hasto mengusulkan penggunaan Lapangan Mancasan dan Lapangan Minggiran sebagai alternatif lokasi latihan sementara bagi PSIM.

“Nanti ada lapangan Mancasan dan Minggiran, tetapi masih perlu diperbaiki. Semoga ini bisa mendukung untuk latihan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Hasto menilai lolosnya PSIM ke Liga 1 mampu membawa energi positif bagi perkembangan sepak bola di wilayah Kota Yogyakarta dan kabupaten di sekitarnya.

“Yang bisa kami dukung, akan kami dukung,” tukas mantan Bupati Kulon Progo itu.

Baca Juga :  Polisi Probolinggo Membantu Ibu yang Baru Melahirkan, Selamat sampai Rumah