Pintasan.co, Sinjai – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sinjai mencatat sebanyak 56 peristiwa bencana terjadi sepanjang periode 1 Januari hingga 30 Juni 2025.
Kepala Pelaksana BPBD Sinjai, Budiaman, menjelaskan bahwa bencana yang paling sering terjadi adalah cuaca ekstrem dengan 31 kejadian.
Selain itu, tercatat 10 kejadian tanah longsor, 10 banjir rob, 2 banjir, 2 abrasi pantai, dan satu gelombang ekstrem.
“Itu hasil pendataan kami sejak 1 Januari sampai 30 Juni 2025,” ujar Budiaman, Rabu (2/7/2025).
Ia menambahkan, cuaca ekstrem mendominasi dengan persentase 61 persen dari total kejadian. Lokasi terdampak paling banyak berada di Kecamatan Sinjai Utara.
“Sebaran lokasi bencana paling banyak di Sinjai Utara dengan 20 kejadian, kemudian Sinjai Timur 12 kejadian, Sinjai Selatan 8, Sinjai Tengah 7, Tellulimpoe 5, Bulupoddo 2, Sinjai Barat 1, dan Sinjai Borong nihil,” urainya.
Menurut Budiaman, berbagai dampak kerusakan juga dilaporkan akibat bencana alam tersebut.
“Kerusakan yang tercatat antara lain 17 fasilitas umum terdampak, 2 jembatan rusak, 1 sekolah rusak, 2 ruas jalan rusak, 1 talud dan 1 tanggul yang juga mengalami kerusakan,” paparnya.
Selain kerusakan infrastruktur, bencana berdampak pada 287 rumah, dengan rincian 6 rumah rusak ringan, 4 rusak sedang, dan 4 lainnya mengalami kerusakan berat. Area persawahan yang terdampak mencapai 9 hektare.
“Total warga terdampak berjumlah 868 jiwa. Dari jumlah itu, satu orang mengalami luka-luka, tujuh orang mengungsi, dan tambak yang terdampak sekitar 9 hektare,” tambah Budiaman.
Ia pun mengimbau masyarakat agar tetap waspada menghadapi potensi cuaca ekstrem yang masih kerap terjadi.
Masyarakat juga diminta rutin memantau informasi prakiraan cuaca resmi dari BMKG maupun BPBD Kabupaten Sinjai.