Pintasan.co, Yogyakarta – Para tokoh suporter PSIM Yogyakarta dan Persib Bandung akhirnya mencapai kesepakatan damai setelah kericuhan yang terjadi usai pertandingan BRI Super League antara PSIM Yogyakarta vs Persib Bandung, Minggu (24/8/2025).
Proses perdamaian tersebut difasilitasi oleh Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Eva Guna Pandia, di Mapolresta Yogyakarta pada Rabu (27/8/2025) malam.
Dalam pertemuan itu, PSIM Yogyakarta diwakili oleh DPP Brajamusti dan The Maident, sementara dari kubu Persib Bandung hadir perwakilan Bobotoh, Viking, serta Ultras.
Presiden Brajamusti, Muslich Burhanudin, menegaskan bahwa banyak kabar keliru yang beredar di media sosial terkait insiden pada Minggu malam tersebut.
“Apalagi itu bisa mengganggu perizinan kami PSIM di home. Berikutnya tentu juga mengganggu Kota Jogja sebagai kota wisata pada umumnya,” katanya, kepada awak media.
Sementara Ketua Viking Tobias Ginanjar Sayidina yang juga menghadiri pertemuan menyatakan, tidak ingin kejadian yang melibatkan antara suporter PSIM Jogja dan Persib Bandung itu terulang kembali.
Sebab pihaknya ingin kejadian tersebut cepat terselesaikan dan tidak melebar.
“Intinya semua itu terjadi karena cepatnya informasi saat ini di sosmed dan adanya kesimpangsiuran informasi yang tidak benar,” katanya.
Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Eva Guna Pandia, berharap permasalahan yang melibatkan antara suporter PSIM dan Persib ini tidak berkembang dan bisa diselesaikan secara baik-baik.
Pihak kepolisian juga menegaskan, setelah kejadian tersebut, seluruh suporter memahami soal peraturan yang sudah diterapkan, suporter tim tamu tidak boleh datang untuk away.
“Yang perlu dipedomani dengan banyak suporter dan ke depannya agar jangan terulang kembali,” pungkasnya.