Pintasan.co, Yogyakarta – Budayawan Yogyakarta bertemu dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, untuk memaparkan rencana pelaksanaan Refleksi Kebudayaan 2025 yang dijadwalkan berlangsung pada 28 Januari 2025.
Pada pertemuan yang digelar Senin (13/1/2024) di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, budayawan Butet Kartaredjasa menyampaikan bahwa acara ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi sekaligus menjadi wadah pemersatu bagi seniman dan budayawan dari seluruh Indonesia.
“Kedatangan kami hari ini intinya silaturahmi. Kami mewakili kawan-kawan dari urusan kebudayaan menyampaikan bahwa kami berkeinginan untuk membuat Refleksi Kebudayaan 2025, atas nama seniman dan budayawan se-Indonesia,” ujar Butet.
Refleksi Kebudayaan 2025 direncanakan akan dihadiri oleh para budayawan dari berbagai daerah di Indonesia serta sejumlah tokoh nasional yang berpengaruh.
Para budayawan berharap Sri Sultan HB X, yang dikenal sebagai tokoh sentral kebudayaan di tanah Jawa, dapat berkontribusi aktif dengan menyampaikan orasi pada acara tersebut.
Heri Pemad, seorang budayawan yang turut hadir dalam pertemuan itu, mengungkapkan bahwa selama dua minggu terakhir, ia telah menjalin komunikasi dengan berbagai seniman dan tokoh kebudayaan di Indonesia.
Ia menambahkan bahwa Refleksi Kebudayaan 2025 diselenggarakan sebagai bentuk respons terhadap dinamika kebudayaan yang sedang berlangsung saat ini.
“Jogja memiliki karakter merdeka dalam berkebudayaan dan kemandirian dalam kebudayaan. Seringkali, perubahan-perubahan dimulai dari Jogja. Di sini, kebudayaan selalu dipikirkan dengan cara baru, untuk kemajuan yang lebih baik di masa depan,” jelas Heri.
Heri mengungkapkan harapannya agar orasi yang disampaikan oleh para budayawan dapat melahirkan gagasan-gagasan baru yang mendorong pemerintah untuk mengevaluasi kebijakan kebudayaan yang ada saat ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, yang turut mendampingi Sri Sultan dalam pertemuan tersebut, menjelaskan bahwa keputusan apakah Sri Sultan akan menyampaikan orasi masih dalam tahap pertimbangan.
“Kami masih akan menunggu arahan beliau seperti apa. Namun pada prinsipnya, acara refleksi ini merupakan hal yang umum dilakukan dalam dunia kebudayaan,” ungkap Dian.
Dian menyebutkan bahwa Pemerintah Daerah DIY biasanya menyelenggarakan refleksi kebudayaan setiap kali memperingati ulang tahun keistimewaan DIY.
Refleksi Kebudayaan 2025 kali ini digagas oleh para seniman dan budayawan Indonesia, sehingga detail mengenai isi acara belum sepenuhnya diketahui.
Meski begitu, mereka berharap Sri Sultan Hamengku Buwono X dapat memberikan orasi sebagai wujud dukungan terhadap perkembangan kebudayaan.