Pintasan.co, Pati – Sepanjang Januari 2025, masyarakat dapat mengakses layanan penerbitan paspor di Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I Non TPI Pati pada akhir pekan.

Setiap Sabtu sepanjang bulan Januari 2025, Kanim Pati menyelenggarakan program Paspor Simpatik.

Paspor Simpatik adalah layanan khusus yang memungkinkan masyarakat mengurus paspor pada akhir pekan.

Kepala Kanim Pati, Ahmad Zaeni, menjelaskan bahwa program Paspor Simpatik ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Kanim Pati dalam menyambut Bulan Bhakti Imigrasi.

“Bulan ini merupakan Bulan Bhakti Imigrasi dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-75 Imigrasi. Setiap Sabtu kami adakan Paspor Simpatik untuk melayani warga di wilayah kerja Kantor Imigrasi Pati. Silakan walk in, boleh datang, kuotanya 50 tiap Sabtu,” kata dia di Aula Kanim Pati, Jumat (3/1/2025) petang.

Dia menjelaskan, mulai 17 Desember 2024, telah ada penyesuaian tarif penerbitan paspor berdasarkan masa berlakunya.

Biaya Rp 350 ribu untuk paspor biasa dengan masa berlaku maksimal 5 tahun, Rp 650 ribu untuk paspor biasa dengan masa berlaku 10 tahun, Rp 650 ribu untuk paspor elektronik dengan masa berlaku 5 tahun, dan Rp 950 ribu untuk paspor elektronik dengan masa berlaku 10 tahun.

Sebagai informasi, mulai 1 Februari 2025, Kantor Imigrasi hanya akan menerbitkan paspor elektronik sementara paspor biasa atau nonelektronik akan selesai pada 31 Januari 2025.

Zaeni menyebutkan, dalam rangka Bulan Bhakti Imigrasi, mereka juga menggelar berbagai kegiatan lainnya.

Contohnya, pada Jumat (3/1/2025) sore, pihaknya memberikan santunan dan bingkisan perlengkapan sekolah kepada puluhan anak yatim dari panti asuhan.

Selain itu, mereka juga menghadirkan ahli komunikasi dan motivator, Aqua Dwipayana, untuk memberikan semangat kepada anak-anak panti asuhan serta staf Kanim Pati.

“Kegiatan hari ini kami awali dengan mengundang anak-anak panti asuhan untuk memberi santunan dan bingkisan peralatan sekolah. Kami juga memperkuat motivasi dan semangat kerja pegawai, dengan mengundang pakar komunikasi Aqua Dwipayana, untuk meningkatkan kinerja pada 2025. Selain itu juga ada donor darah dan kegiatan lain,” jelas Zaeni.

Baca Juga :  Konflik Agraria di Pundenrejo, Kepala Kantah Pati Minta Pabrik Gula Menyelesaikan Masalah dengan Petani