Pintasan.co, Gunungkidul – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mengadakan Gerakan Jumat Bersih di Pasar Besole, Baleharjo, Jumat (13/06/2025). Kegiatan ini juga menjadi bagian dari peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2025.
Gerakan Jumat Bersih di Pasar Besole melibatkan berbagai pihak, termasuk anggota TNI, Polri, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Gunungkidul, serta para pedagang pasar.
Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, menjelaskan bahwa kegiatan Jumat Bersih ini merupakan kelanjutan dari program yang digagas oleh Dinas Lingkungan Hidup. Ia juga memberikan apresiasi atas perubahan positif yang terjadi di Pasar Besole, yang kini terlihat lebih rapi dan bersih.
“Kegiatan ini juga menindaklanjuti kedatangan kita di bulan april kemarin sudah bisa kita liat perubahannya. Perubahan di Pasar Besole yang dulunya banyak bangunan tidak tertata, kini mulai rapi dan kios-kios yang kosong pun sudah mulai dibersihkan oleh pemiliknya untuk kembali diaktifkan,” ujar Bupati dalam keterangannya.
Lebih lanjut, Bupati menyampaikan bahwa pemerintah sedang menunggu kepastian legalitas tertulis dari Pemerintah DIY terkait penataan Pasar Ikan Higienis, dengan tujuan agar akses jalan umum tidak tertutup.
Ia juga menyatakan bahwa penataan kawasan di Kelurahan Baleharjo terus didorong melalui kolaborasi Dinas PU, Dinas Perhubungan, serta dukungan dari berbagai pihak.
“Pasar ini adalah aset luar biasa, jantungnya Kota Wonosari. Mari kita persolek bersama agar menjadi pusat perekonomian yang tertib, bersih, dan layak. Kemakmuran harus dibangun dari pasar yang tertib, perubahan menuju Gunungkidul yang bersih dan bermartabat dimulai dari diri kita sendiri,” tambahnya.
Bupati juga menegaskan bahwa Gerakan Jumat Bersih bukan hanya kegiatan rutin setiap minggu, tetapi merupakan bentuk nyata dari tanggung jawab bersama untuk menjaga lingkungan yang sehat. Melalui kegiatan ini, nilai-nilai kebersamaan, kepedulian, dan kecintaan terhadap tanah air turut ditanamkan.
“Sebagaimana visi pembangunan daerah Gunungkidul Raya yang Adil, Makmur, Lestari, dan Berkeadaban, kegiatan seperti ini adalah langkah konkret. Keadilan sosial harus diiringi dengan akses lingkungan yang sehat, dan kelestarian hanya bisa dijaga melalui peran aktif seluruh masyarakat,” tutupnya.
Berbekal semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan, Gerakan Jumat Bersih diharapkan dapat menjadi budaya yang terus berkembang di kalangan masyarakat Gunungkidul, guna mewujudkan wilayah yang bersih, teratur, dan berkelanjutan.