Pintasan.co, Luwu Timur – Dalam rangka menampung aspirasi dan menyerap langsung kondisi di lapangan, Bupati Luwu Timur, H. Irwan Bachri Syam, melakukan kunjungan ke kebun lada milik masyarakat di wilayah Loeha, Kecamatan Towuti, Sabtu pagi (5/7).
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk memahami lebih dalam persoalan yang dihadapi petani, khususnya terkait keberadaan lahan yang berdekatan dengan area operasional PT Vale Indonesia.
Dalam kunjungan tersebut, Bupati turut didampingi oleh sejumlah pejabat, termasuk Plt Kepala Dinas Sosial dan P3A, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup, serta Kepala Bagian Pemerintahan dan Hukum Setda Luwu Timur.
Sebagaimana dilaporkan oleh tekape.co, Irwan juga menyempatkan diri meninjau camp milik PT Vale yang lokasinya berdekatan dengan kebun lada milik warga.
Di sela kunjungan, ia berdialog dengan petani dan mendengarkan langsung berbagai keluhan serta harapan mereka.
“Saya datang langsung ke lokasi agar bisa melihat kondisi sebenarnya. Saya juga sudah dokumentasikan untuk dipetakan, sehingga dapat dijadikan bahan diskusi dalam forum pemerintah,” ujar Irwan kepada warga, dikutip dari tekape.co (7/7/2025).
Ia menyampaikan bahwa saat ini pemerintah daerah telah membentuk tim khusus yang bertugas mencari solusi atas permasalahan yang ada di lapangan.
Pemerintah, menurut Irwan, berupaya menciptakan pendekatan yang konstruktif agar tidak ada pihak yang dirugikan, baik masyarakat maupun perusahaan.
“Tujuan utama kami adalah untuk mencari solusi bersama atas persoalan ini. Pemerintah hadir untuk mencarikan jalan tengah yang terbaik,” tambahnya, dikutip dari tekape.co (7/7/2025).
Dikutip lebih lanjut dari tekape.co, Irwan juga mengakui bahwa hingga saat ini belum ada rumusan atau formula yang final dalam menangani relasi antara masyarakat dan perusahaan tambang.
Oleh karena itu, ia mendorong adanya komunikasi yang lebih intens antara kedua belah pihak.
“Kami berharap PT Vale dan masyarakat bisa membangun komunikasi yang lebih aktif, terbuka, dan saling mendukung, agar dapat ditemukan solusi yang tepat dan saling menguntungkan,” terang Irwan Bachri Syam, dikutip dari tekape.co (7/7/2025).
Kunjungan ini diharapkan menjadi langkah awal menuju penyelesaian konflik agraria secara damai dan partisipatif, sekaligus mendorong pengelolaan sumber daya alam yang lebih inklusif dan adil di wilayah Luwu Timur.