Pintasan.co, Kajen – Bupati Pekalongan Fadia Arafiq, mengungkapkan bahwa tradisi sedekah bumi merupakan wujud nyata rasa syukur masyarakat kepada Tuhan atas berkah rezeki yang diterima, sekaligus menjadi kesempatan penting untuk menjaga kelestarian budaya lokal.
Pernyataan tersebut disampaikan saat ia menghadiri acara Sedekah Bumi atau Legenonan di Desa Bojongwetan, Kecamatan Bojong.
Kegiatan tahunan tersebut mendapat sambutan meriah dari warga setempat dan dihadiri oleh berbagai elemen pemerintahan, termasuk Camat Bojong, Kapolsek, Danramil, serta para kepala desa di wilayah Kecamatan Bojong.
Bupati Fadia yang datang bersama suaminya,anggota Komisi X DPR RI Ashraff Abu menyatakan dukungan penuhnya terhadap pelaksanaan acara yang kaya akan nilai budaya dan spiritual tersebut.
“Insya Allah, dengan Sedekah Bumi ini, desa kita akan semakin makmur dan terhindar dari marabahaya. Semua usaha warga dilancarkan, dan anak-anak kita tumbuh menjadi generasi yang baik dan berakhlak,” ujar Bupati Fadia, Jumat (9/5/2025).
Ia juga menekankan, pentingnya pelestarian kesenian tradisional seperti wayang, yang malam itu turut dipentaskan sebagai bagian dari rangkaian acara.
“Wayang bukan sekadar hiburan, tapi juga sarana pembelajaran dan pewarisan nilai-nilai kehidupan. Ini harus terus kita jaga sebagai bagian dari identitas budaya Pekalongan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Desa Bojongwetan, Warsono, menyampaikan bahwa tradisi ini juga berperan sebagai upaya untuk memperkuat budaya lokal.
“Berdasarkan surat penunjukan tertanggal 28 Februari 2023, Desa Bojongwetan menjadi wakil Kecamatan Bojong dalam pembinaan dan penggalian kesenian tradisional. Oleh karena itu, wayang golek dipilih sebagai media utama pelestarian,” katanya.
Pertunjukan wayang golek pada malam itu dipimpin oleh dalang Gendrong Wiyono dengan membawakan lakon Babat Alas Gambiran, yang menceritakan tentang asal-usul wilayah Kabupaten Pekalongan.
Melalui kisah tersebut, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menghormati sejarah dan menghargai kearifan lokal.
“Dengan semangat kebersamaan dan gotong royong, Sedekah Bumi Bojongwetan tahun ini berjalan lancar dan penuh makna. Tradisi ini diharapkan, terus lestari dan menjadi penguat jati diri masyarakat di tengah arus modernisasi,” tambahnya.