Pintasan.co, Jakarta – Bertaburan kabar dan informasi melalui berbagai portal media nasional dan lokal—seperti Tempo.com, Kompas.id, DetikNews, CNBC Indonesia, Kompas TV, Metro TV, TvOneNews, dan lainnya—mengenai pernyataan sejumlah Ketua Umum Partai Politik yang menyatakan dukungan kembali kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk maju dalam Pemilihan Presiden Republik Indonesia tahun 2029 mendatang.

Fenomena ini mengemuka khususnya dari kalangan partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM Plus), yang juga menjadi bagian dari kontestasi Pilpres 2024. Dukungan tersebut disampaikan secara terbuka dalam sebuah forum silaturahmi yang digelar atas undangan Presiden Prabowo Subianto di kediamannya, Hambalang, Jawa Barat, pada Jumat, 14 Februari 2025.

Pernyataan tentang Presiden Prabowo Subianto disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny Kabur Harman, usai menghadiri kegiatan silaturahmi para Ketua Umum Partai KIM Plus di kediaman Presiden Prabowo. Dalam pernyataannya, Benny mengatakan:

“Koalisinya untuk sampai 2029. Presiden Prabowo Subianto meminta koalisi KIM Plus menjadi koalisi permanen,” (Tempo.com).

Fenomena ini kini menjadi ramai diperbincangkan di berbagai media. Menanggapi hal tersebut, saya, N.F Repteil, selaku pengamat dari PARWA INSTITUTE ingin menyampaikan bahwa:

“Bukanlah hal tidak benar/salah fenomena ini berkembang, namun kurang tepat saja rasanya sedini ini fenomena seperti ini sudah mengudara sekencang ini.”

Kepemimpinan Bapak Presiden Prabowo Subianto baru berlangsung sekitar enam bulan dalam menjalankan tugas dan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia. Ditambah lagi, sejumlah kebijakan, peraturan, dan keputusan yang telah dikeluarkan masih terlihat tumpang tindih di tengah masyarakat.

Oleh karena itu, menurut hemat saya, sebaiknya semua Ketua Umum Partai Politik fokus membantu Visi Misi mulia Bapak Presiden Prabowo Subianto hari ini dengan beberapa target sekala prioritas beliau dimasa abdi 5 tahun kedepan, selanjutnya yang mesti menjadi tugas bersama semua Ketua Umum Partai Politik serta semua Stakeholder Republik Indonesia untuk bersama mengevaluasi dari Terealisasinya Pil-Pres, Pileg dan Pilkada Serentak 2024 serta mempersiapkan proyeksi yang lebih efektif, tepat dan cermat.

Baca Juga :  Terungkap! Inisial 5 Orang yang Dilaporkan Jokowi Atas Tudingan Ijazah Palsu

Langkah ini penting demi mengembalikan nilai-nilai luhur dari keberhasilan demokrasi Indonesia. Sesuai dengan hasil Research dari lembaga profesional yang ada Dalam dan Luar Negeri, kita Indonesia masih mempunyai tugas untuk memperbaiki indeks prestasi keberhasilan Pesta Demokrasi yang terus menurun setiap momentumnya. Sebagai contoh, The Economist Intelligence Unit (EIU)—lembaga riset dan analisis yang berpusat di London, Inggris, menunjukkan skor demokrasi di Indonesia pada tahun 2024 sebesar 6,44, yang masih dikategorikan sebagai flawed democracy.

“Dan yang terakhir Pesan Khusus untuk Partai Gerinda dengan segala Hormat seharusnya Partai ini menjadi lokomotif dalam meminimalisir fenomena – fenomena yang sejenisnya, agar menjadi motor penggerak konsentrasi semua Partai Politik & Stakeholder berkarya dan mengabdi sesuai Visi Misi Bapak Presiden Prabowo Subianto. Kebetulan juga Bapak Prabowo Subianto hari ini masih sebagai Ketua Umum terpilih diforum KLB (Kongres Luar Biasa) Partai Gerinda kemarin, Kamis 13 Febuari 2025,” Pungkas N.F Repteil.