Pintasan.co, Tegal – Calon Wali Kota Tegal nomor urut 3, Faruq Ibnul Haqi menerima berbagai keluhan dari warga di Jalan Ahmad Yani, yang kini dikenal sebagai Kawasan City Walk Kota Tegal.
Beberapa keluhan yang disampaikan terkait kemacetan akibat penyempitan jalan dan penerapan kebijakan satu arah.
Agus (46), seorang pengusaha kuliner, mengungkapkan bahwa sebagian besar warga dan pedagang di Jalan Ahmad Yani berharap kawasan tersebut kembali menjadi jalur dua arah seperti sebelumnya.
Pasalnya, kawasan tersebut adalah pusat perdagangan yang memiliki aktivitas cukup tinggi.
Setiap hari, area ini dipadati oleh kendaraan yang melakukan bongkar muat, angkutan umum, serta masyarakat yang berlalu-lalang.
“Dampaknya yang jelas omzet turun terus. Dibilang satu arah ya itu, tetap banyak yang melawan arah,” katanya seusai bertemua Cawalkot Tegal Faruq, Senin (21/10/2024).
Agus menyarankan agar trotoar di sepanjang Jalan Ahmad Yani diperkecil, sehingga jalan dapat diperlebar dan kembali menjadi dua arah seperti sebelumnya.
“Ketika mau dijadikan dua arah ya kembali lagi, trotoarnya dipangkas lagi,” ujarnya.
Pedagang sembako, Ing Sian, juga mengungkapkan bahwa kebijakan satu arah yang dianggap kurang tepat kepada Cawalkot Tegal, Faruq Ibnul Haqi, saat ia mengunjungi Pasar Pagi Kota Tegal.
Ing Sian menyatakan bahwa kebijakan satu arah di Jalan Ahmad Yani berdampak negatif terhadap pendapatan pedagang di Pasar Pagi.
“Kami berharap Pak Faruq jika nanti ditakdirkan menjadi Wali Kota Tegal bisa lebih berpihak kepada rakyat kecil seperti kami kaum pedagang Pasar Pagi. Kembalikan Jalan Ahmad Yani menjadi 2 arah seperti semula,” ungkapnya.
Calon Wali Kota Tegal nomor urut 3, Faruq Ibnul Haqi, menyatakan bahwa ia baru saja bertemu dengan pelaku usaha yang mengeluhkan kondisi Jalan Ahmad Yani di Kota Tegal.
Mereka meminta agar fungsi Jalan Ahmad Yani dikembalikan seperti semula, yaitu menjadi jalur dua arah.
Menanggapi keluhan tersebut, Faruq, yang memiliki keahlian di bidang perencanaan wilayah dan kota, menyatakan kesiapannya untuk melakukan kajian dan penataan ulang.
Ia berencana melakukan kajian serta mengadakan musyawarah agar keputusan yang diambil dapat berbasis pada kesepakatan bersama.
“Saya sampaikan itu sangat mungkin dan tentunya kita akan buatkan secara musyawarah dan mufakat. Ini akan diusulkan sebagai salah satu yang nantinya akan kita prioritas,” jelasnya.