Pintasan.co, Jakarta – Pemerintah Provinsi Jakarta memastikan terkait kesiapan layanan puskesmas untuk program pemeriksaan kesehatan gratis.

Ani Ruspitawati, Kepala Dinkes DKI Jakarta menjelaskan, bahwa setiap Puskesmas dibatasi 30 orang per hari untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan.

“Ya, di tahap awal, Kementerian Kesehatan sudah menentukan kuota 30, jadi kami akan masih membatasi kuota sampai 30. Meskipun itu nanti akan berjalan, kalau memang kami mampu melayani lebih dari itu, kita akan buka kuota lebih dari itu,” ujar Ruspitawati Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta di Puskesmas Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (9/2/2025).

Ani pun mengatakan, jika persiapan puskesmas di Jakarta akan terus dipermantap, termasuk salah satunya yaitu antisipasi membeludaknya antrean pasien pemeriksaan kesehatan gratis.

Sudah dipersiapkan ruangan khusus di puskesmas untuk pemeriksaan kesehatan gratis.

“Saya rasa kita sudah lakukan (persiapan) yang maksimal, ada beberapa yang justru kita berikan servis lebih, seperti teman-teman puskesmas sudah menyediakan, teman-teman sekuriti itu dari depan sudah bisa membantu kalau ada warga yang kesulitan atau belum men-download Satu Sehat Mobile,” ujarnya.

“Jadi teman-teman menyediakan satu ruangan khusus untuk PKG (pemeriksaan kesehatan gratis) sehingga diharapkan peserta PKG bisa dilayani dengan lebih cepat,” sambungnya.

Bahkan, Kepala Dinkes DKI Jakarta ini pun, mengimbau pada masyarakat yang akan melakukan pemeriksaan kesehatan gratis untuk mengunduh aplikasi Satu Sehat Mobile dan mengisi riwayat kesehatan. Dengan seperti itu, diharapkan layanan pemeriksaan bisa dipercepat.

“Meskipun kami mengimbau dan berharap semua masyarakat sudah melakukan registrasi online dulu, melalui Satu Sehat Mobile sehingga ketika proses pemeriksaan di Puskesmas bisa berjalan dengan lebih cepat,” tuturnya.

Ani menuturkan, jika program pemeriksaan kesehatan gratis hanya diperuntukkan bagi pemeriksaan atau skrining kesehatan dan tidak ada tindakan medis dari program tersebut.

Baca Juga :  Menkes: BPJS Tidak Bisa Cover 100 Persen Semua Penyakit

Bahkan, kata dia, bahwa warga akan diberikan edukasi kesehatan setelah melakukan pemeriksaan kesehatan gratis.

“Jadi ini cek, cek kesehatan gratis, jadi bukan pengobatan. Jadi misalkan cek gigi, maka ketika mengakses poli gigi, yang dilakukan adalah diperiksa semuanya, ada yang bolong nggak, ada yang mesti ditambal, ada yang mesti dicabut nggak, nah itu ada semua,” tuturnya.