Pintasan.co, Jakarta – Pemerintah China pada Minggu menyatakan penolakannya terhadap kebijakan tarif timbal balik yang diterapkan oleh Amerika Serikat, di tengah berlangsungnya negosiasi dagang antara kedua negara di Swiss, menurut laporan media pemerintah China.

Wakil Menteri Luar Negeri China, Miao Deyu, dalam konferensi pers yang dikutip oleh Global Times, menuduh AS menggunakan tarif sebagai alat tekanan demi keuntungan sepihak.

Ia menyebut pendekatan tersebut mencerminkan tindakan sepihak, proteksionis, dan intimidasi ekonomi.

“Pendekatan seperti ini mengorbankan kepentingan sah negara-negara lain di seluruh dunia demi memenuhi ambisi hegemoni AS,” ujar Miao.

Pernyataan itu muncul bersamaan dengan pertemuan bilateral antara delegasi perdagangan dari AS dan China yang berlangsung selama dua hari di Swiss, pada Sabtu dan Minggu.

Delegasi Amerika dipimpin oleh Menteri Keuangan Scott Bessent dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer, sementara delegasi dari China diketuai oleh Wakil Perdana Menteri He Lifeng.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa pertemuan tersebut sangat konstruktif dan menandai adanya “pengaturan ulang total” dalam hubungan dagang antara kedua negara.

Negosiasi ini digelar di tengah upaya meredakan konflik dagang yang meningkat tajam di awal tahun, setelah AS memberlakukan tarif hingga 145 persen pada produk-produk China, yang kemudian dibalas oleh Beijing dengan tarif hingga 125 persen terhadap barang-barang asal AS.

Baca Juga :  Donald Trump Bakal Jadi Presiden Berstatus Terpidana Pertama di US