Pintasan.co, Gunungkidul – Kabupaten Semarang dilanda cuaca ekstrem. Pada Minggu (11/5/2025), tercatat delapan lokasi mengalami tanah longsor dan satu titik banjir yang tersebar di lima desa berbeda.
Peristiwa ini tak hanya menimbulkan kerusakan, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga, khususnya mereka yang bermukim di area rawan longsor.
Satu di antara peristiwa tanah longsor yang cukup berdampak parah yakni di Dusun Gembongan, Desa Brongkol, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang. Jalan tertimbun longsoran tanah dari tebing hingga memutus mobilitas warga setempat.
“Sudah pernah longsor, sekarang malah tambah banyak. Musimnya masih hujan, ada kekhawatiran, tapi mau bagaimana, keadaannya begini. Kalau rawan, ikut saudara (mengungsi),” kata warga setempat, Ikhwan Martono.
Penanganan bencana dilakukan oleh tim BPBD Kabupaten Semarang. Mereka mengerahkan alat berat seperti ekskavator untuk membersihkan material longsor yang menutupi akses jalan.
“Kami masih fokus penanganan di beberapa titik. Untuk banjir limpasan hanya di Perumahan Sraten Permai. Namun yang banyak longsor di Desa Brongkol, Tegaron, Wirogomo, dan Banyubiru,” kata Kalakhar BPBD Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan, Senin (12/5/2025).
Alexander juga menyebutkan bahwa sebagian besar longsor terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi selama beberapa hari terakhir.
Dia mengimbau masyarakat tetap waspada, terutama yang tinggal di lereng bukit atau dekat aliran sungai.
“Potensi hujan lebat dan angin kencang masih tinggi. Kami minta warga segera laporkan jika ada tanda-tanda retakan tanah atau pergerakan tanah agar bisa ditangani lebih awal,” pungkas dia.