Pintasan.co, BanyuwangiGempa berkekuatan 5,7 magnitudo yang terjadi di 45 kilometer utara Banyuwangi menyebabkan sejumlah kerusakan infrastruktur. Adapun wilayah yang terdampak paling parah berada di Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi.

Sebanyak 10 bangunan mengalami kerusakan ringan hingga berat. Rinciannya, sembilan rumah warga dan satu masjid.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi Danang Hartanto mengungkapkan, bahwa gempa yang terjadi di kedalaman 12 kilometer itu sempat dirasakan warga Banyuwangi. Getaran bervariasi, di wilayah kota terasa kurang dari satu menit dengan guncangan cukup kencang.

Menurut Danang, wilayah paling terdampak berada di utara Banyuwangi, tepatnya Kecamatan Wongsorejo. Di daerah tersebut, ada tujuh rumah warga dan satu masjid mengalami kerusakan. Sementara itu, di Kecamatan Glagah, ada dua rumah warga dilaporkan rusak ringan.

“Ada satu masjid yakni Masjid Babbul Muttaqin di Wongsorejo rontok atapnya, sementara tujuh rumah warga ada yang rontok atap dan dinding,” terang Danang, Jumat (26/9/2025).

Selain itu, dua rumah di Desa Kenjo, Kecamatan Glagah, milik Sanusi dan Maulida juga mengalami kerusakan ringan.

“Dua rumah di Desa Kenjo Kecamatan Glagah milik Pak Sanusi dan Ibu Maulida juga rusak,” tambahnya.

Kerugian akibat kerusakan ditaksir antara Rp 5 juta hingga Rp 15 juta. Dan tidak ada laporan korban jiwa maupun luka dalam gempa ini.

Baca Juga :  Upaya Kemensos Optimis Entaskan Kemiskinan 0 Persen