Pintasan.co, Jakarta – Danantara Indonesia berencana melakukan audit menyeluruh terhadap laporan keuangan seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada tahun 2026.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya memperkuat penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG) di lingkungan perusahaan milik negara.
Chief Executive Officer (CEO) Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, menjelaskan bahwa audit tersebut dilakukan karena masih ditemukan laporan keuangan BUMN yang tidak mencerminkan kondisi sebenarnya.
Ia menegaskan, beberapa laporan keuangan akan dikoreksi, terutama yang dinilai tidak akurat dan tidak sesuai dengan keadaan perusahaan.
Rosan mengungkapkan bahwa praktik pelaporan keuangan yang tidak benar masih terjadi di sejumlah BUMN.
Ia mencontohkan, ada upaya dari pihak tertentu yang berusaha mempercantik laporan laba agar terlihat tinggi, padahal tidak didukung oleh kinerja dan kondisi keuangan yang sehat.
Ia menambahkan, praktik seperti itu tidak akan dibiarkan berlanjut.
Sebagai pengelola Sovereign Wealth Fund (SWF) milik negara, Danantara menerapkan kebijakan “zero tolerance” terhadap segala bentuk kecurangan, termasuk manipulasi laporan keuangan dan tindakan korupsi di BUMN.
Rosan menegaskan bahwa pihaknya siap mengambil langkah tegas terhadap pelanggaran yang ditemukan.
Menurutnya, penegakan integritas dan transparansi merupakan kunci untuk memperbaiki tata kelola serta meningkatkan kepercayaan publik terhadap perusahaan milik negara.