Pintasan.co, Bandung Barat – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pangauban, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), mendadak berhenti total.

Kegiatan yang menjadi bagian dari upaya pemerintah menyediakan makanan sehat bagi siswa ini tak bisa dilanjutkan setelah dana operasional senilai Rp1 miliar dilaporkan hilang.

Akibatnya, dapur produksi yang biasanya memasok makanan bergizi untuk delapan sekolah di wilayah Batujajar harus ditutup sementara. Ribuan siswa yang sebelumnya menerima manfaat dari program ini kini tidak lagi mendapatkan pasokan makanan bergizi setiap hari.

Salah satu mitra pelaksana, Hendrik Irawan, mengungkapkan kekecewaannya atas situasi tersebut. Ia menyebut bahwa dapur baru sempat berjalan sekitar delapan hari sebelum kasus kehilangan dana terjadi dan seluruh aktivitas dihentikan.

“Kami belum sempat menikmati hasil apa pun dari program ini. Dapur terpaksa berhenti karena dana Rp1 miliar itu raib. Ya mau bagaimana lagi, kami hanya bisa menunggu keputusan dari pemerintah,” ujar Hendrik, Rabu (5/11/2025).

Menurut Hendrik, program MBG di Batujajar sejatinya melayani sekitar 8.000 siswa dari delapan sekolah penerima manfaat. Dengan terhentinya kegiatan, para siswa kehilangan akses terhadap makanan sehat yang menjadi bagian dari program unggulan nasional di bidang gizi.

Ia menambahkan, untuk mengoperasikan kembali dapur MBG Pangauban, dibutuhkan biaya minimal Rp32 juta per hari. Idealnya, dana operasional berada di kisaran Rp60–70 juta per hari agar dapur bisa beroperasi dengan stabil dan konsisten memenuhi kebutuhan sekolah-sekolah penerima.

Pihak terkait hingga kini masih melakukan penelusuran terkait hilangnya dana tersebut. Belum ada keterangan resmi dari pemerintah daerah mengenai langkah lanjutan yang akan diambil untuk memulihkan kembali kegiatan program MBG di Batujajar.

Baca Juga :  Strategi Eti-Suhendrik: Revisi Perda Pajak Daerah dalam Pilwalkot Cirebon