Pintasan.co, Semarang – Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang, Yoyok Sukawi-Joko Santoso (Yoyok-Joss), berpartisipasi dalam debat perdana yang diadakan oleh KPU di MG Setos pada Jumat (1/11/2024).

Debat ini mengangkat tema mengenai Ekonomi, Infrastruktur, dan Ketahanan Kota Semarang.

Joko Prihatmoko, seorang pengamat politik dari Universitas Wahid Hasyim (Unwahas), memberikan tanggapannya terkait hasil debat tersebut.

Ia menilai bahwa pasangan nomor urut 02, Yoyok-Joss, berhasil menjawab kebutuhan masyarakat Semarang dengan baik.

“Visi dan misi pasangan nomor 02 lebih terukur dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta kota Semarang sebagai kota metropolitan. Dipaparkan dengan tenang, disertai ilustrasi kartun dan narasi yang jelas, visi dan misi mereka menjadi lebih mudah dipahami oleh pemirsa,” ungkap Joko Prihatmoko.

Joko juga memberikan apresiasi terhadap kemampuan pasangan Yoyok-Joss dalam menjawab pertanyaan mengenai program pendidikan gratis di Kota Semarang.

“Program-program yang mereka tawarkan terukur dan sesuai dengan kewenangan serta regulasi yang ada. Sebagai contoh, ketika ditanya dari mana sumber dana untuk pendidikan gratis, Yoyok Sukawi merujuk pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 5,8 triliun dan ketentuan alokasi anggaran 20 persen untuk pendidikan sesuai UU. Terlihat bahwa pasangan ini menguasai dan memahami permasalahan yang dihadapi,” tambahnya.

Begitu pula, saat menanggapi isu terkait program pengurangan emisi, pasangan 02 mengusulkan ide untuk memperbarui armada Trans Semarang dan mengganti lampu kota dengan lampu tenaga surya.

Ide ini tidak muncul dari pasangan 01, yang lebih memfokuskan perhatian pada rencana pembangunan stasiun pengisian daya untuk kendaraan listrik.

Dalam sesi tanya jawab antara pasangan 01 dan 02, pasangan nomor urut 02 terlihat menguasai topik, terutama ketika mereka mengajukan pertanyaan kepada pasangan 01.

Baca Juga :  Syaikhu Yakin ASIH Unggul: Kemenangan Pilgub Jabar Sudah di Depan Mata

Yoyok Sukawi memberikan jawaban yang baik terhadap pertanyaan dari pasangan 01 mengenai rencana mereka untuk membangun 16 pusat olahraga berstandar internasional.

Ia percaya bahwa pencapaian prestasi internasional untuk atlet Semarang dapat terwujud dengan adanya infrastruktur olahraga yang berkualitas tinggi serta program pembinaan yang terstruktur.

Mengenai dana yang diperlukan untuk pembangunan dan pengelolaan pusat olahraga yang signifikan, Yoyok Sukawi menekankan akan melakukan kolaborasi dengan pemerintah provinsi dan pusat.

“Bocahe dewe itu bocahe Presiden Prabowo!” ucap Joko Menirukan Yoyok Sukawi.