Pintasan.co, Jakarta – Ikatan Keluarga Alumni Ismei (IKA ISMEI) menyelenggarakan kegiatan Dialog Ekonomi di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (25/6/2025).
Kegiatan ini dengan mengusung tema ’UMKM Berdaya: Sinergi Ekonomi dan Ideologi Bangsa’. Dengan dihadiri oleh beberapa pelaku UMKM, mahasiswa dan masyarakat umum lainnya.
Ketua Umum IKA ISMEI Bahtiar Sebayang mengatakan bahwa tujuan diadakan dialog ini ialah bukti konkrit bahwa mereka konsen bahwa UMKM tumbuh makin maju. ”Kegiatan dialog UMKM ini dilaksanakan sebagai bukti konkrit kita, jika kita konsen bahwa UMKM Indonesia ini bisa tumbuh semakin baik dari hari ke hari,” ujar Bahtiar.
Lanjutnya, ”Harapan kita ya para pelaku ekonomi kita disektor UMKM pelaku usaha kita bisa naik kelas, dari usaha mikro jadi usaha kecil, usaha kecil jadi menengah, jadi pelaku usaha ditingkat nasional. Syukur-syukur kedepan bisa menjadi pelaku usaha diinternasional. Sehingga harapan kedepannya ya Indonesia semakin makmur dengan UMKM sebagai fundamental, sebagai leading, sektor di aktivitas ekonomi. Apalagi UMKM ini dilihat dari datanya serapan tenaga kerjanya sangat besar, kemudian 60 persen itu sumbangan PDB kita dari UMKM jadi termasuk berdampak pada ekonomi kita. Sumbangsih dari UMKM ini juga sangat signifikan”, sambungnya.
Tidak hanya itu, dia pun menyinggung terkait kebijakan pemerintah terhadap UMKM ”Terkait dengan pemerintah kita dukung ya, karena pemerintah menunjukkan keberpihakan yang konkrit dengan 300 triliun ditahun 2025 digelontorkan Presiden Prabowo dan Gibran ini untuk para pelaku UMKM ini jumlah yang sangat besar bahkan hampir tiga kalinya anggaran APBDnya Provinsi Jakarta ini”, ungkap Bahtiar.
Lebih lanjut, Bahtiar mengatakan “Jadi ini bukan sesuatu yang main-main, anggaran yang besar yang menunjukkan bahwa pemerintah yang saat ini keberpihakan pada pelaku UMKM ini sangat tinggi. Jadi kita harus dukung dan apresiasi”.
Tentu ini juga harus kita kawal juga, bisa diterima dengan baik, kemudian prosesnya juga berjalan lancar terutama dengan pihak imbara sebagai bank yang dipercaya pemerintah untuk menyalurkan kredit usaha rakyat dan kita harus kawal juga dan pastikan bahwa para pelaku penerima ini punya prodak yang kompetitif, berdaya saing, teknologinya bagus. Sehingga tingkat keperluan orang terhadap konsumsi pelaku UMKM kita apa yang dihasilkan menjadi tinggi ya,” tambahnya.
Selain itu, kata dia, bahwa tentu pemerintah juga kan tidak tinggal diam, bukan cuma memastikan anggarannya turun nanti juga sama-sama kawal pemerintah. Memastikan juga selain anggaran turun ya pasarnya juga tersedia, kemudian ada pendampingan dari pemerintah mulai dari buat usaha, perizinan, pendampingan usaha. Saya kira banyaklah dan ini bukan pekerjaan yang ringan tapi saya kira ini kita tata kedepan dengan optimis,” pungkasnya.
Kegiatan ini pun menghadirkan para narasumber yakni Tommy Rahaditia ketua Dewan Penasehat Ika Ismei atau Praktisi Ekonomi Trisakti, Ketua Umum Kamar Entrepreneur Indonesia (KEIND) Afda Rizal Armashita, M. Riza Damanik, PH.D., IPU Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM RI dan Novita Hardini, S.E, M.E Anggota DPR RI Komisi VII F-PDI Perjuangan. Tidak hanya itu, ada juga Keynote Speaker Hasby Zamry Selaku Staf Khusus Menteri UKMM.