Pintasan.co, Jawa Barat – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sampaikan pidato nota pengantar laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) di hadapan Rapat Paripurna DPRD Jawa Barat, Jumat 21 Maret 2025.
Dalam pidatonya tersebut, Dedi Mulyadi membeberkan beberapa permasalahan dan upaya untuk pembenahannya.
Satu diantara permasalahan yang menonjol di Jawa Barat menurut Kang Dedi adalah persolan premanisme yang marak terjadi di beberapa daerah.
“Hal yang hari ini menonjol adalah orang tidak merasa tentram karena banyaknya yang mengaku sebagai ormas, sebagai LSM dengan terang-terangan melakukan intimidasi,” tutur Dedi Mulyadi dalam pidatonya, 20 Maret 2025.
Dedi Mulyadi kemudian membabarkan beberapa kasus premanisme yang terjadi mulai dari Kota Bekasi hingga peristiwa yang terjadi di Subang.
“Di Kota Bekasi, kemarin ada security yang diintimidasi. Salah satu ormas menaburkan sampah di depan Kantor Dinas Kesehatan, walaupun sudah minta maaf” ungkapnya.
Bahkan menurutnya, peristiwa pemalakan yang terjadi di Subang mengancam industri yang akan menyediakan lapangan kerja bagi 16 ribu pekerja.
“Tadi malam di Satuan Serse Polres Suban menangkap 6 orang yang melakukan pemerasan di kawasan Industri Surya Citra yang di situ ada perusahaan mobil listrik yang akan merekrut 16 ribu tenaga kerja,” imbuhnya.
Terkait solusi yang akan dilakukannya, Dedi Mulyadi menegaskan akan membentuk satuan tugas (Satgas) anti premanisme. Ia juga mengungkapkan bahwa solusi tersebut sudah dikordinasikan dengan Kapolda dan Pangdam.
“Bahwa tadi pagi saya sudah telpon Kapolda dan Pangdam. Mungkin lusa atau besok kami akan keluarkan surat keputusan untuk membentuk Satgas anti premanisme,” jelasnya.