Pintasan.co – Polres Metro Jakarta Pusat memperkenalkan Pelayanan Publik Progresif, sebuah sistem layanan terpadu yang disiapkan untuk mempercepat, mempermudah, dan meningkatkan kenyamanan masyarakat dalam mengakses layanan kepolisian.

Program ini secara resmi diluncurkan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri bersama jajaran serta perwakilan media, Jumat (21/11/2025).

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto, menegaskan bahwa langkah ini merupakan wujud dari komitmen Polri dalam menindaklanjuti arahan Presiden dan Kapolri terkait transformasi layanan publik.

“Hari ini kita melihat langsung Kapolda hadir meresmikan layanan terpadu progresif dari Polres Jakpus. Ini adalah realisasi dari arahan Presiden dan Kapolri agar masyarakat benar-benar merasakan perubahan kualitas pelayanan,” ujarnya.

Menurut Budi, terdapat 12 layanan progresif yang diperkenalkan, terdiri dari 10 layanan untuk masyarakat serta 2 layanan yang ditujukan bagi internal kepolisian. Beberapa layanan yang mendapat pembaruan besar di antaranya:

  • Revitalisasi SPKT, dilengkapi perangkat baru, ruang tunggu yang lebih tertata, dan fitur barcode untuk menilai kepuasan masyarakat.
  • Dumas Terpadu, yaitu ruang pengaduan yang menyatukan fungsi Seksi Pengawasan dan Propam sehingga aduan bisa disampaikan secara langsung dan lebih mudah.
  • Layanan Tahti yang kini dikembangkan untuk memudahkan keluarga tahanan memperoleh informasi dan pelayanan.
  • Public Service Center yang diperbarui sebagai pusat respons cepat. Layanan ini mendapat pengakuan positif dari warga karena kecepatan respons petugas yang tiba di lokasi kurang dari 15 menit.
  • Ruang pelayanan khusus untuk ibu hamil dan menyusui, dengan pelayanan yang melibatkan personel Polwan.

Budi menuturkan bahwa pembaruan ini sudah dirasakan langsung oleh warga. “Ada masyarakat yang menyampaikan apresiasi karena petugas tiba dalam waktu tidak sampai 15 menit. Itu menjadi bukti bahwa pelayanan cepat memang diwujudkan, bukan sekadar wacana,” katanya.

Baca Juga :  Polisi Masih Dalami Kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta, Pelaku Diduga Pernah Jadi Korban Bullying di Sekolah