Pintasan.co, Umbulharjo – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta berkomitmen untuk terus memberikan edukasi keselamatan berlalu lintas kepada semua anak, termasuk penyandang disabilitas.
Kepala Bidang Angkutan Jalan dan Keselamatan Lalu Lintas Dishub Kota Yogyakarta, Harry Purwanto, menegaskan pentingnya pemahaman tertib berlalu lintas bagi anak-anak disabilitas.
Menurutnya, anak-anak penyandang disabilitas berhak mendapatkan edukasi yang sama mengenai keselamatan di jalan. Hal ini diharapkan dapat membantu mereka menjadi pelopor keselamatan di jalan.
Harry menyampaikan bahwa penting bagi anak-anak penyandang disabilitas untuk memahami cara berlalu lintas dengan aman, guna mengurangi potensi kecelakaan.
“Kita ingin anak-anak penyandang disabilitas juga mengerti dan perlu akan edukasi tentang peraturan lalu lintas,” ungkapnya pada Senin (13/1/2025).
Selama ini, siswa dari berbagai Sekolah Luar Biasa (SLB) di DIY sudah memanfaatkan fasilitas Taman Lalu Lintas sebagai sarana pembelajaran.
Namun, sebagian besar yang datang adalah anak-anak dengan tuna grahita dan tuna rungu.
Dalam proses pembelajaran, mereka mengikuti teori dan praktik dengan menggunakan kendaraan peraga. Para guru SLB mendampingi anak-anak, terutama dalam penggunaan bahasa isyarat.
“Dalam pembelajarannya kami didampingi para guru dari masing-masing SLB untuk bahasa isyarat karena kami memang belum mempunyai petugas yang mahir menggunakan bahasa isyarat,” tuturnya.
Ke depan, Dishub Kota Yogyakarta berencana untuk meningkatkan fasilitas yang ada, agar lebih ramah bagi anak-anak penyandang disabilitas.
“Kedepan kami akan menambah sarana prasarana penunjang yang semakin ramah untuk para anak-anak penyandang disabilitas misal pemasangan ram atau jalur disabilitas khususnya kursi roda serta guideng block tuna netra. Kami juga akan menambah menambah fasilitas MCK yang dilengkapi closet duduk,” kata Harry.
Selain itu, Dishub juga akan mengembangkan metode pembelajaran khusus untuk anak-anak penyandang disabilitas selain tuna grahita dan tuna rungu.
Untuk anak tuna netra dan tuna daksa, edukasi tentang cara menyebrang jalan akan diberikan. Terutama bagi mereka yang kesulitan menggunakan kendaraan peraga.
“Misal anak-anak dengan tuna netra atau tuna daksa yang tidak mungkin praktik dengan menggunakan kendaraan peraga karena keterbatasan fisik mereka. Mungkin untuk anak dengan tuna netra dan tuna daksa akan kami berikan edukasi tentang bagaimana menyebrang jalan yang baik dan benar,” imbuhnya.
Dishub Kota Yogyakarta berharap langkah ini dapat menciptakan generasi tertib berlalu lintas dan meningkatkan keselamatan di jalan.