Pintasan.co, Yogyakarta – Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami inflasi bulan ke bulan (mtm) sebesar 1,67 persen pada April 2025.

Dengan demikian inflasi tahun ke tahun (yoy) DIY sebesar 2,10 persen, sedangkan inflasi tahun kalender (ytd) yaitu 1,71 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Herum Fajarwati mengatakan inflasi bulanan yang terjadi pada April 2025 ini cukup tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Bahkan merupakan yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir.

“Secara grafik bisa dilihat, inflasi April 2025 ini cukup tinggi. Bulan lalu (inflasi Maret 2025 sebesar 1,25 persen) itu juga tertinggi (dibanding inflasi tahun-tahun sebelumnya),” katanya, Jumat (02/05/2025).

Kelompok pengeluaran dengan tingkat inflasi tertinggi pada April 2025 adalah sektor perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, yang mencatat inflasi sebesar 9,03 persen dengan kontribusi sebesar 1,43 persen terhadap total inflasi.

Sementara itu, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya juga mengalami kenaikan harga, dengan inflasi sebesar 3,31 persen dan memberikan sumbangan sebesar 0,22 persen terhadap inflasi bulan tersebut.

“Sehingga dari inflasi 1,67 persen, sebesar 1,43 persennya disumbang oleh kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga,” terangnya.

“Tetapi memang ada kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, yaitu informasi, komunikasi dan jasa lainnya, memberikan andil deflasi 0,02 persen, dan makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil deflasi 0,01 persen,” sambungnya.

Beberapa komoditas yang paling berpengaruh dalam mendorong inflasi pada April 2025 antara lain tarif listrik dengan kontribusi sebesar 1,42 persen, emas perhiasan sebesar 0,20 persen, kelapa 0,05 persen, bawang merah 0,03 persen, dan angkutan antarkota 0,02 persen.

Sebaliknya, komoditas yang menahan laju inflasi antara lain daging ayam ras yang menyumbang deflasi sebesar 0,07 persen, cabai rawit sebesar 0,06 persen, telur ayam ras 0,05 persen, serta bensin dan wortel yang masing-masing berkontribusi sebesar 0,03 persen.

“Inflasi year on year (yoy) April 2025 sebesar 2,10 persen. Penyumbang utamanya kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, dengan andilnya 0,79 persen. Komoditas penyumbang inflasinya emas perhiasan. Kemudian, kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andilnya 0,63 persen. Komoditas penyumbang utamanya kopi bubuk, kelapa, dan cabai rawit,” imbuhnya.

Baca Juga :  Efisiensi Anggaran, Pariwisata DIY Diminta Memperlihatkan Peluang dan Tantangan