Pintasan.co, Jakarta – Dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan dalam perdagangan Rabu waktu setempat.

Mengutip Xinhua, Kamis, 6 Februari 2025, indeks dolar—yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama—terpangkas 0,35 persen ke level 107,578 pada pukul 15.00 waktu New York (2000 GMT).

Di pasar valuta asing, euro menguat menjadi 1,0407 dolar AS dari 1,0381 dolar pada sesi sebelumnya. Pound sterling juga naik ke 1,2506 dolar AS dari 1,2482 dolar.

Yen Jepang menguat terhadap dolar AS, dengan kurs turun dari 154,30 menjadi 152,53 yen per dolar.

Dolar AS juga terdepresiasi terhadap franc Swiss ke 0,9010 dari 0,9050 franc, sementara terhadap kronor Swedia melemah ke 10,8955 dari 10,9672 kronor.

Sebaliknya, dolar AS sedikit menguat terhadap dolar Kanada, naik ke 1,4315 dari 1,4306 dolar Kanada.

Sementara itu, bursa saham AS justru mengalami kenaikan.

Wall Street ditutup lebih tinggi pada perdagangan Rabu, didorong oleh laporan laba perusahaan serta data ekonomi yang positif, meskipun investor tetap waspada terhadap ketegangan geopolitik dan perdagangan global.

Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 317,24 poin atau 0,71 persen ke level 44.873,28. S&P 500 menguat 23,60 poin atau 0,39 persen menjadi 6.061,48, sedangkan Nasdaq Composite naik tipis 38,31 poin atau 0,19 persen ke 19.692,33.

Dari sebelas sektor dalam indeks S&P 500, delapan sektor berakhir di zona hijau, dengan sektor real estat dan teknologi mencatat kenaikan tertinggi, masing-masing 1,59 persen dan 1,57 persen.

Di sisi lain, sektor jasa komunikasi dan barang konsumsi mengalami tekanan, masing-masing turun 2,79 persen dan 1,59 persen.

Baca Juga :  AS Pertimbangkan Larangan Perjalanan untuk Pengunjung dari 43 Negara, Termasuk Rusia