Pintasan.co, Luwu Timur – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam dan Puspawati Husler (Ibas-Puspa), kini memberikan perhatian besar terhadap komoditas lada, yang menjadi andalan daerah tersebut.
Mereka merencanakan pembangunan pabrik pengolahan merica sebagai langkah untuk meningkatkan nilai jual lada, yang diharapkan bisa membantu memperbaiki harga komoditas ini yang sering kali fluktuatif. Program ini merupakan salah satu prioritas unggulan mereka dalam kampanye.
Luwu Timur, menurut data Indonesia’s Geographical Indication Show (IGIS) 2022, memiliki areal lada terbesar di Sulawesi, dengan luas 5.926,13 hektar dan produksi tahunan mencapai 4.174,36 ton.
Bahkan, produktivitas lada di daerah ini menjadi yang tertinggi di Indonesia, dengan rata-rata 1,5 ton per hektar. Mengingat budidaya lada yang telah berlangsung sejak tahun 1930 dan tersebar di 11 kecamatan, pembangunan pabrik lada dianggap strategis untuk mendukung potensi besar tersebut.
Juru bicara pasangan Ibas-Puspa, Fachrizal David, menyatakan bahwa sektor pertanian merupakan kontributor terbesar kedua setelah pertambangan di Luwu Timur.
Oleh karena itu, pembangunan pabrik lada dan gabah menjadi prioritas utama guna meningkatkan kesejahteraan petani lokal.
“Sektor pertanian ini harus mendapatkan perhatian serius. Melalui pabrik-pabrik yang direncanakan, harga komoditas dapat lebih terkendali dan memberikan kepuasan lebih bagi petani,” ujar Fachrizal, Jumat (11/10/24).
Selain fokus pada pembangunan pabrik, pasangan Ibas-Puspa juga merancang berbagai program pendukung yang bertujuan untuk membantu para petani.
Beberapa inisiatif yang diusulkan antara lain adalah pengadaan pupuk gratis, pelatihan intensif bagi petani, kemudahan akses kredit, serta pembangunan infrastruktur irigasi dan pasar agro.
Semua program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus menekan biaya produksi yang ditanggung petani.
Program pertanian yang diusulkan oleh Ibas-Puspa meliputi penyediaan pupuk gratis, pendampingan dan pelatihan bagi petani, kemudahan akses kredit, serta pembangunan dan revitalisasi jaringan irigasi dan logistik.
Selain itu, mereka juga berencana membangun Baruga Petani di desa-desa, memberikan subsidi bibit unggul, menyediakan alat pertanian modern, mengembangkan kawasan unggul, dan membangun pasar agro.
Gerakan yang mendukung produk lokal serta pengembangan kebun bibit desa juga menjadi bagian dari program ini. Terakhir, Ibas-Puspa menetapkan pembangunan pabrik untuk komoditas unggulan seperti beras dan lada sebagai prioritas utama.