Pintasan.co, Jakarta – Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, menyampaikan bahwa penyaluran bantuan sosial pada triwulan ke-3 akan dilakukan menggunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Bahka, ia mengatakan, data penerima bansos berdasarkan DTSEN akan berbeda dengan data penerima sebelumnya.
“(Mei) Dengan DTSEN, dengan data yang terbaru. Ada, jadi ada yang exclusion error, ada yang inclusion error. Ada yang mereka keluar nggak dapat lagi, tapi ada yang sebelumnya nggak dapat akan dapat. Itu ada sekian persen juga,” ujar Gus Ipul di Kantor Kemensos, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (8/4/2025).
Gus Ipul menyatakan sedang memfinalisasi data penerima bansos untuk triwulan ketiga, berkoordinasi dengan BPS untuk memastikan penerima adalah keluarga miskin dan miskin ekstrem.
ia juga menekankan perlunya ground check untuk memastikan penerima bansos termasuk dalam desil 1 dan 2.
Mensos ini pun menuturkan, setelah selesai, penyaluran bansos secepatnya dilakukan pada bulan Mei.
“Nanti kita lihat ya sasarannya, kita tentukan setelah itu baru kita salurkan. Kira-kira ya kalau nggak Mei ya paling lambat Juni, tapi kemungkinannya Mei,” imbuh Gus Ipul.
Selanjutnya, data penerima bansos akan dievaluasi setiap 5 tahun untuk memastikan kelayakan mereka.
“Kita evaluasi lima tahun, apakah masih layak atau enggak gitu. Jangan sampai menerima bansos 15 tahun, kan ada itu, bahkan ada yang 20 tahun. Ada itu, menerima Bansos sampai 20 tahun. Nah ini ada apa?” ucapnya.
Gus Ipul memahami jika lansia atau penyandang disabilitas masih menerima bansos bertahun-tahun. Namun, ia menilai warga sehat dan produktif perlu dievaluasi status penerimaannya.