Pintasan.co – Dua akademisi asal Bali menilai mantan Presiden Soeharto layak mendapatkan gelar pahlawan nasional. Keduanya menilai, selama masa kepemimpinannya, Soeharto telah memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan dan kemajuan Indonesia.

Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Dwijendra Bali, Ni Made Adi Novayanti, menuturkan bahwa penilaian terhadap sosok Soeharto sebaiknya dilakukan secara objektif dengan menimbang berbagai pencapaiannya dalam memimpin bangsa selama lebih dari tiga dekade.

“Kalau kami melihat dari sisi objektif, Bapak Soeharto memimpin selama puluhan tahun, jadi kita juga harus menilai apa yang sudah beliau bangun untuk bangsa ini. Karena itu, beliau berhak juga untuk diberikan gelar tersebut,” ujar Novayanti di Jakarta, Kamis (6/11).

Ia menambahkan, meskipun masih banyak perdebatan terkait wacana pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto, masyarakat sebaiknya tetap menghormati sejarah panjang kepemimpinannya dan tidak melupakan jasa-jasanya. Novayanti juga mengingatkan pentingnya peran media dalam menjaga keseimbangan pemberitaan agar isu ini tidak menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat.

Pandangan senada disampaikan oleh dosen Manajemen Universitas Udayana Bali, I Gede Nandya Oktora. Ia menilai bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menghargai jasa para pemimpinnya, termasuk Soeharto yang dikenal sebagai Bapak Pembangunan Nasional.

“Yang jelas, kita tidak boleh melupakan sejarah dan jasa beliau,” ujarnya.

Kedua akademisi tersebut sepakat bahwa penghargaan terhadap tokoh-tokoh yang telah berkontribusi besar bagi bangsa, termasuk Soeharto, perlu dilakukan dengan semangat persatuan dan tanpa memunculkan polarisasi di masyarakat.

Baca Juga :  Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah Serahkan Sertifikat Ekspresi Budaya Tradisional untuk Tradisi Balon Wonosobo