Pintasan.co, Banda Aceh – Pada Jumat, 22 November 2024, Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang, mengungkapkan dukungannya terhadap rencana pembukaan Fakultas Kedokteran di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh

Dalam kuliah umum yang berlangsung di Ruang Sidang Rektor UIN Ar-Raniry, Marwan menegaskan bahwa Komisi VIII siap mengawal penuh rencana tersebut apabila UIN Ar-Raniry mengafirmasi santri untuk menjadi dokter. 

“Jika UIN Ar-Raniry mengafirmasi santri untuk menjadi dokter, kami di Komisi VIII siap mengawal penuh rencana pembukaan Fakultas Kedokteran ini,” ungkap Marwan di hadapan para pimpinan kampus, dosen, dan mahasiswa.

Marwan juga menyoroti peran penting Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dalam pengembangan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan. 

Langkah yang sejalan dengan visi besar pendidikan Islam

Pembukaan Fakultas Kedokteran di UIN Ar-Raniry, menurutnya, merupakan langkah yang sejalan dengan visi besar pendidikan Islam, yang tak hanya menghasilkan generasi cerdas secara spiritual, tetapi juga berkontribusi dalam pembangunan bangsa.

Ia juga menekankan bahwa dukungan terhadap PTKIN, termasuk UIN Ar-Raniry, dapat dilihat dalam pengesahan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2019 Tentang Pesantren, yang memperluas akses pendidikan tinggi bagi santri, termasuk di bidang kedokteran. 

“Undang-undang Nomor 18 Tahun 2019 Tentang Pesantren yang disahkan pada 2019 adalah bukti komitmen kami mendukung pendidikan pesantren dan PTKIN. Santri harus bisa meraih akses pendidikan tinggi yang lebih luas, termasuk di bidang kedokteran,” tambahnya.

Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Mujiburrahman, menyambut baik dukungan yang disampaikan Marwan. Ia mengungkapkan bahwa pembukaan Fakultas Kedokteran merupakan bagian dari jihad akademik kampus dalam memberikan kontribusi yang lebih besar kepada masyarakat Aceh. 

“Kami telah mengusulkan pembukaan Fakultas Kedokteran tahun ini sebagai bagian dari jihad akademik kami untuk meningkatkan kontribusi kampus dalam melayani masyarakat Aceh,” ujar Mujiburrahman. 

Selain itu, ia juga memaparkan beberapa pencapaian UIN Ar-Raniry, seperti akreditasi unggul dari BAN-PT yang menempatkan kampus ini pada posisi terbaik di antara PTKIN di Indonesia. 

Baca Juga :  Asisten II Sulbar Soroti Pentingnya Keputusan Implementatif untuk Atasi Permasalahan Sampah

Meskipun demikian, Mujiburrahman menegaskan pentingnya modernisasi infrastruktur kampus yang sudah berusia tua sebagai tantangan yang harus segera diatasi. 

“Kami berharap Komisi VIII dapat memberikan dukungan penuh, tidak hanya untuk Fakultas Kedokteran, tetapi juga untuk peremajaan infrastruktur kampus demi kemajuan UIN Ar-Raniry menuju World Class University,” kata Rektor UIN Ar-Raniry.

Sesi diskusi pada acara tersebut juga memberikan ruang bagi mahasiswa untuk menyuarakan aspirasi mereka. 

Salah satunya adalah Feri Marwansyah, seorang mahasiswa UIN Ar-Raniry yang mengungkapkan kekurangan kuota beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk mahasiswa dari keluarga kurang mampu. 

“Berdasarkan informasi dari Rektor, tahun ini UIN Ar-Raniry hanya mendapatkan 550 kuota beasiswa KIP. Namun, tim verifikasi menemukan lebih dari 700 mahasiswa dari keluarga kurang mampu yang sangat layak menerima bantuan tersebut,” ujar Feri. 

Marwan Dasopang merespon positif aspirasi tersebut dengan berjanji akan membawa isu ini ke dalam agenda pembahasan Komisi VIII. 

“Kami akan mengevaluasi kuota beasiswa KIP agar dapat menjangkau lebih banyak mahasiswa yang benar-benar membutuhkan,” tegasnya.

Dengan dukungan dari Komisi VIII DPR RI dan perhatian yang besar terhadap perkembangan pendidikan tinggi Islam, pembukaan Fakultas Kedokteran di UIN Ar-Raniry diharapkan dapat terwujud dan memberikan dampak positif dalam pengembangan SDM di bidang kesehatan, serta membuka akses pendidikan yang lebih luas bagi santri dan mahasiswa dari berbagai lapisan masyarakat.