Pintasan.co, Luwu Timur – Gerakan emak-emak yang sering disebut oleh netizen sebagai “ras terkuat di bumi” kini semakin berkembang pesat.

Mereka mulai melakukan langkah-langkah konkret untuk menyosialisasikan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam dan Puspawati Husler, yang dikenal dengan tagline Ibas-Puspa.

Tujuan utama mereka adalah untuk memenangkan pasangan Ibas-Puspa dalam Pilkada Luwu Timur yang akan dilaksanakan pada 27 November mendatang, sekaligus menanggapi segala bentuk intimidasi yang diterima oleh warga.

Sebelumnya, kelompok emak-emak ini menyuarakan dukungan mereka dengan memasang spanduk bertuliskan “Masyarakat Biasa Dukung Ibas-Puspa”.

Namun kali ini, mereka mengintensifkan pergerakan dengan mendatangi rumah-rumah warga yang memasang alat peraga kampanye (APK) dari calon lain tanpa izin dari pemilik rumah.

Dalam aksi tersebut, mereka mengganti spanduk calon lain dengan spanduk Ibas-Puspa.

“Tabe’ lagi saya kasih turun ki lagi (spanduk Budiman-Akbar), tabe’ tabe’ betul saya kasih turun ki, salah tempat ki lagi.” ujar salah satu perempuan dalam video yang tersebar pada Senin, 4 November 2024.

Handayani, koordinator Divisi Perempuan Ibas-Puspa, menyatakan bahwa gerakan ini merupakan bentuk perlawanan dari para perempuan terhadap segala bentuk intimidasi yang terjadi.

“Banyak warga yang mengaku rumah mereka dipasangi APK tanpa persetujuan mereka sebagai pemilik. Setelah kami jelaskan, mereka akhirnya setuju untuk melepas dan mengganti dengan APK Ibas-Puspa, sesuai dengan pilihan hati nurani mereka,” ungkap Handayani.

Menurut Handayani, tindakan ini dilakukan secara sukarela dan demokratis, sebagai bentuk perlawanan terhadap intimidasi, serta untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap Ibas-Puspa.

Lyana Mulkin, mantan Komisioner KPU Luwu Timur, mengungkapkan alasan mengapa fenomena emak-emak aktif dalam memenangkan pasangan Ibas-Puspa sangat kuat.

“Saya perhatikan, di berbagai kegiatan kampanye Ibas-Puspa, yang paling banyak datang itu emak-emak,” ujar Lyana.

Menurut Lyana, salah satu faktor utama tingginya partisipasi emak-emak adalah karena adanya calon perempuan di Pilkada Luwu Timur.

“Sejak Pilkada 2004, yang maju hanya laki-laki. Baru di Pilkada 2024 ini, ada perempuan yang turut mencalonkan diri,” jelasnya.

Selain alasan keterwakilan perempuan, sejumlah program yang digagas oleh Ibas-Puspa juga dianggap langsung berdampak pada perekonomian keluarga, yang sebagian besar dikelola oleh ibu rumah tangga.

Baca Juga :  Bupati Ibas Serahkan Bantuan kepada Anak Yatim dalam Safari Ramadhan Pemkab Lutim di Nuha

Program yang diusung Ibas-Puspa

Program-program seperti Kartu Lutim Pintar yang menyediakan seragam sekolah gratis, bantuan untuk siswa SMA, beasiswa untuk mahasiswa S1, dan bantuan untuk santri pesantren, dipandang sebagai upaya untuk meringankan beban ekonomi keluarga.

Lebih jauh lagi, Kartu Lutim Sehat yang menjamin biaya pengobatan gratis bagi warga Lutim, termasuk bantuan uang saku bagi pasien yang dirujuk ke luar daerah dan fasilitas ambulans gratis, juga menjadi salah satu program unggulan yang disambut baik.

Selain itu, program Kartu Lutim Lansia yang memberikan bantuan Rp1 juta per bulan bagi warga lanjut usia turut meringankan beban ibu rumah tangga yang merawat orang tua mereka.

Program Pupuk Gratis Plus untuk petani juga dianggap akan mengurangi pengeluaran petani, yang pada gilirannya turut memengaruhi ekonomi keluarga, khususnya bagi ibu rumah tangga yang terlibat dalam sektor pertanian.

“Program-program ini jelas menguntungkan ibu rumah tangga, karena langsung menyentuh kebutuhan mereka dan keluarga.” pungkas Lyana.