Pintasan.co, Jakarta – Selama empat tahun keberadaannya, komunitas PERTIWI (Perempuan Pertamina Tangguh Inspiratif Wibawa Integritas) telah berperan sebagai penggerak utama dalam pemberdayaan perempuan pekerja di lingkungan Pertamina Group serta seluruh anak perusahaannya.
Komunitas ini berhasil melahirkan 40 pemimpin perempuan di berbagai tingkatan dalam organisasi Pertamina.
Emma Sri Martini, Direktur Keuangan Pertamina sekaligus Ketua PERTIWI, menyampaikan bahwa PERTIWI berfungsi sebagai wadah strategis untuk mendukung pengembangan pribadi, memperkuat kerjasama, dan mendorong kontribusi dalam kesuksesan perusahaan.
Menurut Emma, PERTIWI selalu menekankan nilai-nilai profesionalisme dan integritas yang menjadi syarat utama dalam kepemimpinan yang efektif.
“Seorang pemimpin harus mampu memberikan contoh dan menjalani apa yang dia ucapkan. Tantangan global mengharuskan kita untuk menjaga Pertamina tetap berada di jalur yang benar,” ungkap Emma dalam keterangan tertulis pada Sabtu (10/5/2025).
Untuk mempersiapkan pekerja perempuan menjadi pemimpin masa depan, PERTIWI menyelenggarakan berbagai program pengembangan diri, seperti KickOff & Upskilling, Coaching & Mentoring, PERTIWI Financial Literacy Week, dan PERTIWI Awards sebagai bentuk apresiasi kepada perempuan pekerja.
Salah satu program unggulan PERTIWI, Women Leadership Accelerator (Women Leap), telah berhasil mencetak 40 pemimpin perempuan di Pertamina Group.
Program ini bertujuan untuk membangun kepercayaan diri, kapabilitas, dan kesiapan perempuan untuk menempati posisi strategis di masa depan.
Emma menambahkan bahwa PERTIWI berkomitmen untuk terus menjadi penggerak utama dalam pengembangan perempuan, tidak hanya di Pertamina, tetapi juga di tingkat nasional sebagai kontribusi nyata terhadap pembangunan berkelanjutan Indonesia.
“Komunitas gender bukan hanya soal kesetaraan, tetapi juga bagian dari strategi keberlanjutan jangka panjang melalui pendekatan Diversity, Equity, and Inclusion (DEI),” tegas Emma.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengungkapkan bahwa Pertamina memberikan kesempatan luas bagi perempuan untuk berkembang dan menjadi pemimpin di berbagai sektor.
Menurutnya, hingga akhir tahun 2024, jumlah pemimpin perempuan di Pertamina Group mencapai 18,4% dari total pemimpin, sementara jumlah pekerja perempuan mencapai 20,3% dari total tenaga kerja Pertamina Group, meningkat dari tahun sebelumnya yang mencatatkan 19,4% pekerja perempuan.
“Representasi pemimpin perempuan di Pertamina cukup tinggi dan akan terus didorong sesuai dengan arahan Kementerian BUMN untuk meningkatkan kepemimpinan perempuan di BUMN,” kata Fadjar.
Pertamina juga berkomitmen untuk melanjutkan program Pertamina UMK Academy dengan manfaat besar bagi pesertanya.
Fadjar juga menyatakan keyakinannya bahwa UMKM Indonesia dapat menembus pasar internasional dan ikut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di daerah masing-masing.
Sebagai perusahaan yang memimpin transisi energi, Pertamina berkomitmen untuk mencapai target net zero emission pada 2060 dan terus mendorong program-program yang berkontribusi langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Semua langkah tersebut sejalan dengan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) dalam seluruh operasi dan lini bisnis Pertamina.