Pintasan.co, Jakarta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir menyatakan dukungan terhadap keputusan pemerintah Indonesia yang menolak pemberian visa kepada atlet Israel yang akan berlaga dalam Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Jakarta.

Erick menegaskan bahwa kebijakan tersebut tidak melanggar hukum internasional serta sejalan dengan prinsip dasar Undang-Undang Dasar 1945.

Menurut Erick, keputusan ini diambil berdasarkan pertimbangan kepentingan nasional, keamanan, dan ketertiban umum, serta konsisten dengan posisi diplomatik Indonesia yang tidak memiliki hubungan resmi dengan Israel.

“Langkah ini diambil dengan memperhatikan amanat UUD 1945 dan aturan hukum internasional. Pemerintah menyadari konsekuensinya, namun keputusan ini tetap dalam koridor menjaga kedaulatan dan keamanan nasional,” ujar Erick Thohir, Sabtu (25/10/2025).

Penolakan tersebut memicu perhatian dari dunia olahraga internasional, mengingat salah satu atlet yang terdampak adalah Artem Dolgopyat, juara dunia senam artistik 2024 sekaligus peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 asal Israel.

Menanggapi situasi ini, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari dijadwalkan bertemu dengan pihak Komite Olimpiade Internasional (IOC) di Lausanne, Swiss, pada Selasa (28/10/2025).

Pertemuan ini akan digunakan untuk menjelaskan alasan dan pertimbangan pemerintah dalam penolakan visa atlet Israel, serta membahas dampaknya terhadap hubungan Indonesia dan IOC.

“Kami akan menyampaikan langsung agar IOC memahami konteks dan situasi yang terjadi di Indonesia. Kami berharap dialog ini menjadi langkah konstruktif untuk menjaga komunikasi tetap terbuka,” ujar Raja Sapta, dikutip dari ANTARA, Sabtu (25/10/2025).

Sebelumnya, IOC sempat menangguhkan dialog dengan NOC Indonesia dan menyarankan federasi olahraga internasional untuk menunda penyelenggaraan kegiatan di Indonesia. Langkah tersebut diambil sebagai bentuk penegasan terhadap prinsip non-diskriminasi dalam gerakan Olimpiade.

Baca Juga :  Penghargaan Perangkat Daerah Terbaik 2024 Diraih Bapenda Sulsel dalam HUT Sulsel ke-355

Meski demikian, Raja Sapta berharap pertemuan di Swiss dapat meredakan ketegangan dan membuka kembali komunikasi resmi.

“Kami ingin memastikan bahwa langkah Indonesia tetap sejalan dengan semangat Olimpiade serta menjunjung kerja sama internasional,” katanya.

Erick Thohir mengakui keputusan menolak visa atlet Israel bukanlah hal mudah, tetapi merupakan keputusan prinsipil yang mencerminkan komitmen Indonesia terhadap politik luar negeri yang tegas.

Ia menegaskan bahwa Indonesia tetap menghormati nilai-nilai Olimpiade, namun tidak bisa mengabaikan sikap politik nasional terhadap Israel.

Pemerintah juga memastikan koordinasi terus dilakukan dengan NOC Indonesia dan pihak keamanan agar pelaksanaan Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 berjalan aman dan tertib.

Ajang ini berlangsung di Indonesia Arena, Jakarta, pada 19–25 Oktober 2025, dengan partisipasi puluhan negara.

Meski sempat diwarnai isu diplomatik, kejuaraan tetap berlangsung lancar dan mendapat dukungan dari masyarakat.

Kini, perhatian dunia olahraga tertuju pada hasil pertemuan antara Raja Sapta dan IOC di Lausanne yang akan menentukan arah hubungan Indonesia dengan dunia olahraga internasional ke depan