Pintasan.co, Makassar – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi pada 29-31 Januari 2025.

Dalam periode tersebut, hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat diprediksi melanda sebagian besar wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel), yang dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.

Menanggapi peringatan ini, Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Prof. Fadjry Djufry, melalui Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, Amson Padolo, mengingatkan pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan, terutama bagi warga yang tinggal di daerah rawan bencana seperti wilayah pegunungan, lereng, dan pesisir.

Pemerintah daerah juga diminta untuk memantau kondisi lingkungan serta menyiapkan langkah evakuasi jika diperlukan.

Cuaca ekstrem di Sulsel

Cuaca ekstrem yang bertepatan dengan libur panjang turut menjadi perhatian pemerintah, mengingat banyak masyarakat yang melakukan perjalanan.

Masyarakat diminta untuk berhati-hati dalam perjalanan pulang guna menghindari kemacetan akibat genangan air atau longsor.

Selain itu, warga di daerah rawan banjir disarankan untuk selalu memantau perkembangan cuaca dan segera mengungsi jika situasi tidak memungkinkan.

Untuk mengurangi risiko kerugian, masyarakat juga diminta menyimpan dokumen penting serta barang elektronik di tempat yang aman.

Pengawasan terhadap anak-anak harus lebih diperketat untuk mencegah kejadian tragis seperti jatuh ke saluran air atau genangan yang berbahaya.

Sebagai langkah antisipasi, Pemprov Sulsel telah menyiapkan buffer stock logistik di berbagai kabupaten/kota agar distribusi bantuan dapat dilakukan dengan cepat jika terjadi bencana.

BPBD Sulsel juga telah meminjamkan perahu polyethylene di daerah rawan banjir serta menyiagakan mobil tangki air bersih untuk memastikan ketersediaan air bagi warga terdampak.

Baca Juga :  Sopir Pribadi di Toraja Utara Terlibat Kasus Pencurian Uang Majikan Melalui ATM

Selain itu, koordinasi dengan instansi terkait telah dilakukan, termasuk dengan Balai Besar Pompengan untuk membersihkan sungai dan drainase agar air dapat mengalir dengan lancar.

Pemerintah juga telah menyiapkan alat berat di wilayah rawan longsor guna memastikan akses jalan tetap terbuka.

BMKG melaporkan bahwa hujan lebat hingga sangat lebat berpotensi terjadi di beberapa daerah seperti Kota Parepare, Barru, Pangkajene Kepulauan, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Soppeng, Pinrang, Sidrap, Bone, Sinjai, Bulukumba, Bantaeng, dan Kepulauan Selayar.

Selain itu, wilayah Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, dan Palopo juga diperkirakan terdampak cuaca buruk. Angin kencang juga diprediksi melanda Sulsel bagian tengah hingga selatan, sementara gelombang laut dengan kategori sedang (1,25 – 2,5 meter) berpotensi terjadi di perairan sekitar Sulsel, termasuk Selat Makassar bagian selatan, Perairan Parepare, dan beberapa wilayah lainnya.

Dengan kondisi cuaca yang berisiko tinggi, BMKG mengimbau seluruh pihak, baik pemerintah daerah maupun masyarakat, untuk tetap siaga dan mengikuti perkembangan informasi terbaru guna menghindari dampak yang lebih besar.

Sinergi antara pemerintah, akademisi, sektor swasta, dan media sangat diperlukan agar penanganan bencana dapat berjalan lebih efektif dan meminimalkan kerugian baik dari segi materi maupun korban jiwa.