Pintasan.co, Purwokerto – Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan (EP) FEB Unsoed mengadakan monitoring dan evaluasi (monev) Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) pada Jumat (15/11/2024).

Kegiatan ini menjadi kesempatan penting untuk menilai sejauh mana Prodi EP berhasil mengintegrasikan tema EcoSociopreneurship sebagai fokus utama dalam pengembangan kurikulum dan pengalaman belajar mahasiswa.

Pelaksanaan PKKM, yang dimulai sejak April 2024 dengan tema Penguatan Daya Saing Lulusan dalam Bisnis Global melalui Internalisasi EcoSociopreneurship dalam Pembelajaran dan Penelitian, bertujuan meningkatkan daya saing lulusan melalui pendekatan kewirausahaan berbasis sosial dan lingkungan. 

“Pendekatan yang kami angkat ini sangat relevan dengan kebutuhan ekonomi global sekaligus dapat memberikan kontribusi terhadap pemberdayaan ekonomi local,” ujar Dwita Aprillia Floresti, S.E., M.Si., salah satu Tim PKKM EP.

Dalam monev tersebut, tim asesor Ristekdikti yang terdiri dari Dr. Achmad Solihin, Dr. Arifin Dwi Saputro, dan Giri Umbara Fudhail memberikan penilaian yang baik terhadap pelaksanaan program.

Mereka mencatat bahwa program berjalan dengan baik, mahasiswa memanfaatkan hibah peralatan secara maksimal, dan memperoleh pengalaman belajar yang berharga melalui berbagai kegiatan strategis.

Kegiatan ini melibatkan kemitraan dengan berbagai mitra strategis, seperti PT. Uba Uhud, PT. Nusa Berdaya, BAPPENAS, Pemkot Magelang, dan CV. Wimi Fu Internasional.

Kegiatan yang dilaksanakan meliputi penyusunan modul pembelajaran tentang ekspor-impor, pemetaan masalah ekonomi lokal, program magang di perusahaan ekspor-impor, serta riset kolaboratif dengan mitra strategis.

Selain itu, mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kompetisi ide usaha, di mana tiga kelompok terbaik mendapatkan insentif dan hibah peralatan guna mendukung keberlanjutan usaha mereka.

Secara keseluruhan, hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan bahwa Prodi EP Unsoed telah berhasil mencapai sebagian besar target PKKM, terutama dalam memperkuat ekosistem kewirausahaan berkelanjutan di tingkat lokal dengan tujuan untuk memperoleh pengakuan internasional.

Ketua PKKM Prodi EP,  Muhammad Farid Alfarisy, S.E., M.Sc., menjelaskan program ini telah memberikan dampak besar bagi mahasiswa. Pengalaman belajar yang mereka peroleh tidak hanya mencakup magang dan riset bersama mitra strategis, tetapi juga mentoring kewirausahaan yang sangat memperkaya kompetensi mereka. Kami berharap program ini dapat menjadi contoh praktik terbaik bagi kegiatan serupa di masa depan sekaligus meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam program-program Kampus Merdeka berikutnya,” ujarnya.

Baca Juga :  Masyarakat Dukung Pembentukan Desk TPPO, Upaya Nyata Lindungi PMI